Banjir Landa Kalimantan Tengah, Ribuan Jiwa Terdampak di Katingan
Banjir Meluas di Kalimantan Tengah: Katingan Terparah, Ribuan Warga Terdampak
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali dilanda bencana banjir yang signifikan pada Rabu, 5 Maret 2025. Curah hujan tinggi mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai, merendam permukiman warga di beberapa kabupaten. Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng melaporkan dampak terparah terjadi di Kabupaten Katingan, dengan 22 desa dan kelurahan di dua kecamatan terendam banjir. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng, Alpius Patanan, menyatakan bahwa banjir di Katingan meluas dari hulu ke hilir, mengikuti aliran sungai yang membelah daerah pemukiman penduduk. Kondisi ini mengakibatkan jumlah warga yang terdampak terus meningkat seiring pergerakan air.
Berdasarkan data BPBPK Kalteng, sebanyak 5.049 kepala keluarga (KK) atau 11.486 jiwa terdampak banjir di Katingan. Tinggi genangan air bervariasi, mencapai 70 hingga 100 cm di Kecamatan Katingan Tengah dan 10 hingga 20 cm di Kecamatan Pulau Malan. Meskipun jumlah rumah terendam mencapai sekitar 2.526 unit, hingga saat ini belum ada laporan warga yang mengungsi. Di Kabupaten Barito Selatan, banjir merendam dua desa di satu kecamatan, mengakibatkan 825 KK (2.661 jiwa) terdampak. Banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Gunung Mas (Kelurahan Kampun, Kecamatan Mihing Raya), Kabupaten Barito Timur (Desa Melintut, Kecamatan Raren Batuah), dan Kabupaten Pulang Pisau (Desa Mantangai, Kecamatan Mantangai), namun tanpa laporan korban jiwa maupun pengungsian.
Waspada Cuaca Ekstrem dan Potensi Banjir Lanjutan
BPBPK Kalteng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi meluasnya bencana banjir dan dampak cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda sebagian besar wilayah Kalteng hingga 11 Maret 2025. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Alfandy, menjelaskan bahwa 14 kabupaten/kota di Kalteng berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem ini akan berlangsung hingga 11 Maret 2025, dengan potensi hujan merata di seluruh wilayah Kalteng selama periode tersebut.
Alfandy menambahkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat yang berdurasi singkat, serta potensi kilat, angin kencang, bahkan angin puting beliung. Masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap dampak bencana sekunder, seperti genangan air, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang. Penduduk di daerah pesisir khususnya diminta untuk memonitor pertumbuhan awan Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan lebat, angin kencang, dan peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalteng. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama untuk meminimalisir dampak bencana yang lebih parah.
- Kabupaten Terdampak: Katingan, Barito Selatan, Gunung Mas, Barito Timur, Pulang Pisau, Kapuas
- Jumlah KK Terdampak: 6.024 KK (14.147 Jiwa)
- Potensi Cuaca Ekstrem: Hujan lebat, petir, angin kencang, angin puting beliung
- Ancaman Bencana Sekunder: Genangan air, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, gelombang tinggi di pesisir