Skandal Kebersihan Guncang Sukiya: Ribuan Gerai Ditutup Sementara Akibat Temuan Hama

Skandal Kebersihan Guncang Sukiya: Ribuan Gerai Ditutup Sementara Akibat Temuan Hama

Jaringan restoran gyudon ternama asal Jepang, Sukiya, tengah menghadapi krisis kepercayaan publik yang serius. Menyusul serangkaian insiden terkait kebersihan, termasuk penemuan tikus di dalam sup miso, perusahaan terpaksa mengambil langkah drastis dengan menutup sementara hampir 2.000 gerainya di seluruh Jepang. Keputusan ini menandai pukulan telak bagi reputasi Sukiya, yang telah lama dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam industri makanan cepat saji di Negeri Sakura.

Insiden pertama yang memicu gelombang kekecewaan terjadi pada 21 Januari 2025 di gerai Sukiya Tottori Minamiyoshikata. Seorang pelanggan terkejut menemukan seekor tikus mengambang di dalam semangkuk sup miso yang dipesannya. Peristiwa ini langsung viral di media sosial, memicu kecaman luas dari netizen dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai standar kebersihan di restoran Sukiya.

Pihak perusahaan segera merespons dengan melakukan pembersihan menyeluruh di gerai yang bersangkutan. Namun, upaya ini tampaknya tidak cukup untuk meredam kekhawatiran publik. Pada 28 Maret 2025, Sukiya kembali dikejutkan dengan laporan penemuan "hama" di gerai Akishima Ekiminami. Meskipun detail mengenai jenis hama yang ditemukan tidak diungkapkan secara rinci, insiden ini menjadi pemicu utama bagi keputusan perusahaan untuk menutup sementara ribuan gerainya.

Dalam keterangan pers yang dirilis pada 29 Maret 2025, manajemen Sukiya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada para pelanggan atas ketidaknyamanan dan kekecewaan yang ditimbulkan. Mereka mengakui bahwa insiden-insiden tersebut telah merusak kepercayaan publik terhadap merek Sukiya. Manajer gerai Akishima Ekiminami dilaporkan telah meminta maaf secara langsung kepada pelanggan yang terkena dampak, mengembalikan uang pembelian, dan menarik produk yang terkontaminasi.

Langkah-langkah yang Diambil Sukiya:

  • Penutupan Sementara: Sukiya menutup sementara hampir 2.000 gerai di Jepang mulai 31 Maret hingga 4 April 2025.
  • Investigasi Menyeluruh: Perusahaan melakukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi penyebab kontaminasi dan mengevaluasi standar kebersihan di seluruh jaringan restorannya.
  • Pembasmian Hama: Sukiya bekerja sama dengan perusahaan pengendalian hama profesional untuk melakukan pembasmian di seluruh gerai dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
  • Pelatihan Ulang Karyawan: Perusahaan berencana untuk meningkatkan program pelatihan karyawan mengenai praktik kebersihan dan sanitasi yang tepat.

Penutupan sementara ini berdampak signifikan pada operasional Sukiya. Meskipun beberapa gerai yang berlokasi di pusat perbelanjaan tetap buka, sebagian besar gerai Sukiya di seluruh Jepang menghentikan layanan mereka. Langkah ini diperkirakan akan menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi perusahaan. Namun, manajemen Sukiya tampaknya bertekad untuk memulihkan kepercayaan publik, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan keuntungan jangka pendek.

Krisis yang dialami Sukiya menjadi peringatan bagi seluruh industri makanan cepat saji. Perusahaan-perusahaan harus memprioritaskan kebersihan dan sanitasi untuk memastikan keselamatan dan kepuasan pelanggan. Insiden ini juga menyoroti peran penting media sosial dalam membentuk opini publik dan menekan perusahaan untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka. Kedepannya diharapkan Sukiya dapat memperbaiki seluruh sistem dan meningkatkan kualitas layanan.