Lonjakan Wisatawan Picu Kepadatan Lalu Lintas di Klaten: Tol Fungsional Prambanan dan Arteri Jogja-Solo Tersendat

Gelombang wisatawan yang membanjiri Yogyakarta pasca perayaan Idul Fitri 2025 berdampak signifikan pada kepadatan lalu lintas di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Titik-titik krusial yang mengalami kemacetan parah adalah jalan tol fungsional Prambanan dan jalan arteri Jogja-Solo.

Kemacetan terparah dilaporkan terjadi di sekitar Prambanan, membentang dari kota kecamatan hingga pintu keluar (exit) tol. Abdul, seorang pengguna jalan, menggambarkan situasi tersebut sebagai "padat merayap". Menurutnya, kepadatan ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang hendak berlibur ke Yogyakarta.

"Pagi hari saat saya menuju Yogyakarta, lalu lintas belum terlalu padat meskipun banyak kendaraan keluar dari exit tol. Namun, saat perjalanan pulang, situasinya berubah drastis. Kendaraan menumpuk karena hendak masuk ke exit tol," ujarnya.

Antrean panjang di lampu lalu lintas memperparah kondisi jalan arteri Jogja-Solo. Di beberapa titik, antrean kendaraan mencapai sekitar 50 meter. Jalur alternatif melalui jalan Pakis-Daleman menuju Solo Baru juga mengalami kepadatan serupa.

Data dari penghitungan arus mudik dan balik tahun 2025 menunjukkan bahwa Gerbang Tol (GT) Prambanan menjadi titik terpadat dibandingkan dengan GT Klaten dan Polanharjo. Volume kendaraan yang melintas di GT Prambanan melebihi 1.000 unit per jam, sementara GT Klaten dan Polanharjo mencatat angka di bawah 1.000 unit.

Data Kendaraan Melintas di GT Prambanan (2 April 2025):

  • Pukul 06.00 - 12.00 WIB (Kendaraan Keluar):
    • 06.00: 1.022 unit
    • 07.00: 1.533 unit
    • 08.00: 1.669 unit
    • 09.00: 1.613 unit
    • 10.00: 1.372 unit
  • Pukul 12.00 - 16.00 WIB (Kendaraan Masuk):
    • 12.00: 1.126 unit
    • 13.00: 1.236 unit
    • 14.00: 1.236 unit
    • 15.00: 1.260 unit
    • 16.00: 1.335 unit

Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan (Kanit Kamsel) Satlantas Polres Klaten, Iptu Yamto, mengonfirmasi kepadatan lalu lintas tersebut. Ia menjelaskan bahwa mayoritas kendaraan yang melintas adalah wisatawan yang hendak menuju Yogyakarta.

"Dari pantauan kami, sebagian besar adalah pemudik yang berwisata ke Jogja. Hal ini terlihat dari banyaknya kendaraan dengan pelat nomor luar kota," ungkap Iptu Yamto.