Harga Daging Sapi Fluktuatif Pasca-Lebaran: Analisis Pasar dan Prediksi Normalisasi
Pasar daging sapi di Jakarta menunjukkan dinamika harga yang menarik pasca-Lebaran 2025. Meskipun sempat melonjak hingga Rp 160.000 per kilogram menjelang hari raya, harga kini berangsur turun, namun belum sepenuhnya stabil. Pantauan di Pasar Rumput pada Rabu (2/4/2025) menunjukkan harga daging has dalam berada di kisaran Rp 140.000 per kilogram.
Pedagang daging sapi, Burhanuddin, menyampaikan bahwa penurunan harga ini belum mencapai titik normal. "Sekarang Rp 140.000 per kg. Ini mungkin belum normal ya. Harga kembali normal biasanya sebulan lah (setelah Lebaran) baru normal itu Rp 130.000," ujarnya. Pernyataan ini mengindikasikan adanya periode penyesuaian harga pasca-permintaan tinggi selama Ramadhan dan Lebaran. Lonjakan harga, menurut Burhanuddin, sudah dimulai sejak bulan Ramadhan, dengan peningkatan signifikan terjadi sekitar 10 hari menjelang Lebaran. Kenaikan harian mencapai Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram, mendorong harga tertinggi hingga Rp 160.000 per kilogram, jauh di atas harga normal Rp 130.000 per kilogram.
Burhanuddin memperkirakan harga daging sapi akan kembali stabil sekitar satu bulan setelah Lebaran. Stabilisasi ini bergantung pada penurunan harga dari Rumah Potong Hewan (RPH). Meskipun penyebab pasti kenaikan harga tidak diketahui secara pasti, Burhanuddin mengamati bahwa fluktuasi harga saat Lebaran merupakan fenomena yang berulang. Faktor-faktor yang mungkin memengaruhi harga termasuk peningkatan permintaan selama musim perayaan, keterbatasan pasokan, dan biaya operasional RPH.
Di sisi lain, harga daging ayam juga mengalami kenaikan selama periode Lebaran, meskipun tidak separah daging sapi. Pedagang daging ayam, Eko, melaporkan kenaikan harga sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram sejak Ramadhan. Daging ayam segar dijual seharga Rp 45.000 per kilogram, sedangkan daging ayam beku berkisar antara Rp 28.000 hingga Rp 35.000 per ekor.
Menurut Eko, kenaikan harga daging ayam relatif moderat karena beberapa faktor. "Dari sebelum Lebaran sampai sekarang harganya sama. Naiknya enggak banyak. Soalnya kan kandang belum buka semua, jadi barangnya enggak ada pas Lebaran," jelasnya. Keterbatasan pasokan akibat belum beroperasinya seluruh kandang ayam menjadi salah satu penyebab kenaikan harga yang tidak terlalu signifikan. Selain itu, Eko juga menyebutkan bahwa dari tingkat grosir, harga daging ayam mengalami kenaikan Rp 1.500 per kilogram sejak sebelum Lebaran. Namun, ia memilih untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi karena jumlah pembeli saat Lebaran cenderung lebih sedikit dibandingkan kondisi normal.
Berikut adalah rangkuman harga daging yang berhasil dihimpun:
- Daging Sapi Has Dalam: Rp 140.000/kg (belum stabil)
- Daging Ayam Segar: Rp 45.000/kg
- Daging Ayam Beku: Rp 28.000 - Rp 35.000/ekor
Fluktuasi harga daging sapi dan ayam selama dan setelah Lebaran menunjukkan dinamika pasar yang kompleks. Faktor-faktor seperti permintaan musiman, pasokan, dan biaya operasional memainkan peran penting dalam menentukan harga akhir yang dibayarkan konsumen. Pemantauan harga secara berkala dan pemahaman akan faktor-faktor yang memengaruhinya penting bagi konsumen dan pedagang untuk membuat keputusan yang tepat.