Investigasi Kodam IX/Udayana Tetapkan Kematian Serka INS sebagai Bunuh Diri

Investigasi Kodam IX/Udayana Tetapkan Kematian Serka INS sebagai Bunuh Diri

Setelah melakukan penyelidikan menyeluruh, Kodam IX/Udayana memastikan kematian Serka INS (48), anggota Detasemen Peralatan (Denpal) IX/3 Singaraja, sebagai kasus bunuh diri. Penemuan jenazah Serka INS pada Rabu, 26 Februari 2025, pukul 11.55 WITA, di tempat tugasnya dengan luka tembak di kepala dan senjata api di pangkuannya, telah menjadi fokus investigasi tim khusus yang dibentuk Kodam. Hasil investigasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, pada Rabu, 5 Maret 2025.

Kolonel Agung menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan kesaksian prajurit lain yang bertugas di lokasi. Suara letusan senjata api terdengar sebelum penemuan jenazah. Dalam hitungan detik, prajurit lain bergegas menuju sumber suara dan menemukan Serka INS telah meninggal dunia dengan senjata api di pangkuannya. Kecepatan respons ini, menurut Kapendam, menutup kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam insiden tersebut. "Setelah mendengar letusan, anggota langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) hanya dalam beberapa detik. Jadi, tidak ada celah bagi siapa pun untuk membunuh," tegas Kolonel Agung.

Lebih lanjut, Kapendam menjelaskan bahwa investigasi telah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk posisi senjata api dan dinamika luka tembak. Meskipun tembakan di kepala sering digambarkan secara instan mematikan dalam film, kenyataannya, proses kematian akibat luka tembak di kepala dapat berlangsung lebih kompleks. "Peluru yang melesat setelah meletus memang akan menimbulkan hentakan pada pistol yang dipegang. Namun, tembakan di kepala tidak serta merta mematikan. Bisa saja pistolnya tergeletak di pangkuan," jelasnya. Kondisi Serka INS saat ditemukan, mengenakan kaus dinas abu-abu dan celana panjang hijau tua, juga menjadi bagian dari temuan investigasi.

Meskipun penyebab kematian telah dipastikan, motif di balik tindakan Serka INS masih belum terungkap. Kapendam menekankan bahwa selama ini Serka INS dikenal sebagai prajurit yang disiplin dan tidak menunjukkan tanda-tanda masalah di lingkungan kerjanya. "Dia prajurit yang disiplin," ungkap Kolonel Agung. Pihak Kodam IX/Udayana menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga almarhum dan berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Namun, investigasi lebih lanjut untuk mengungkap motif bunuh diri masih terus dilakukan. Pihak Kodam juga menghimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya terkait kejadian ini dan tetap menghormati proses investigasi yang sedang berlangsung.

Catatan: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.