Aksi Heroik Sugianto: Nelayan Indonesia Selamatkan Puluhan Lansia dari Kebakaran Hutan di Korea Selatan

Kebakaran Hebat di Yeongdeok: Aksi Heroik Nelayan Indonesia Selamatkan Nyawa

Kisah heroik seorang nelayan asal Indonesia, Sugianto, menggemparkan Korea Selatan. Di tengah kobaran api kebakaran hutan yang melanda Desa Yeongdeok pada 25 Maret lalu, Sugianto tanpa ragu mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan puluhan lansia yang terjebak.

Kebakaran hutan yang bermula di Desa Uiseong pada 22 Maret, dengan cepat merambat hingga ke perbatasan barat Desa Yeongdeok. Api yang berkobar hebat melumpuhkan jaringan listrik dan komunikasi, menyebabkan kepanikan dan kebingungan di kalangan warga, terutama para lansia yang kesulitan bergerak cepat.

Sugianto, bersama dengan Kepala Desa Kim Pil-Kyung dan kepala komunitas nelayan Yoo Myeong-shin, menyadari bahaya yang mengintai. Mereka bertiga bergegas membangunkan warga dari rumah ke rumah. Namun, melihat kondisi para lansia yang kesulitan berjalan, Sugianto mengambil inisiatif heroik.

Aksi Heroik yang Menginspirasi

Tanpa ragu, Sugianto menggendong para lansia satu per satu di punggungnya dan berlari sejauh 300 meter menuju tempat yang aman. Aksi ini dilakukannya berulang kali, hingga tujuh lansia berhasil diselamatkan dari kobaran api. Seorang warga berusia 90-an tahun bahkan mengaku bahwa dirinya berhasil selamat karena digendong oleh Sugianto saat tertidur di depan televisi.

"Jika Sugianto tidak ada di sana, kami semua akan mati. Saya tertidur saat menonton televisi, dan ketika saya mendengar teriakan di luar tentang kebakaran, saya bangun dan melihat Sugianto di sana, dan saya dapat melarikan diri dari rumah saya berkat digendong di punggungnya," ujar seorang warga berusia 90-an.

Sugianto, yang telah tinggal di Korea Selatan selama beberapa tahun dan bekerja sebagai nelayan, mengaku bahwa dirinya merasa terpanggil untuk membantu sesama. Ia menganggap penduduk desa sebagai keluarganya sendiri dan tidak ingin melihat mereka celaka.

"Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga," kata Sugianto.

Penghargaan dan Apresiasi

Aksi heroik Sugianto tidak hanya menuai pujian dari warga Desa Yeongdeok, tetapi juga dari pemerintah Korea Selatan. Kementerian Kehakiman mengindikasikan akan mempertimbangkan pemberian status penduduk tetap jangka panjang (F-2) kepada Sugianto sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam menyelamatkan banyak nyawa.

Menteri UKM dan Perusahaan Rintisan, Oh Young-joo, juga telah mengunjungi lokasi kebakaran dan bertemu dengan Sugianto serta nelayan Indonesia lainnya, Leo, yang turut membantu proses evakuasi. Ia meminta pihak berwenang untuk membantu perpanjangan visa dan keperluan lain bagi para nelayan asing yang telah berjasa bagi masyarakat Korea Selatan.

Dukungan Keluarga dan Rencana Masa Depan

Istri Sugianto di Indonesia juga merasa bangga dengan aksi heroik suaminya. Sugianto sendiri berencana untuk kembali ke Indonesia dalam tiga tahun mendatang untuk berkumpul kembali dengan keluarganya.

Kisah Sugianto adalah contoh nyata dari keberanian, kemanusiaan, dan rasa persaudaraan yang melampaui batas negara. Aksi heroiknya telah menginspirasi banyak orang dan membuktikan bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang, dapat menjadi pahlawan bagi sesamanya.

Pelajaran dari Kebakaran Yeongdeok

Kebakaran di Desa Yeongdeok juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan. Tata letak desa yang padat dan berbukit menyulitkan proses evakuasi, terutama bagi para lansia. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini yang lebih efektif untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana di masa depan.

Daftar Pahlawan dalam Kebakaran di Desa Yeongdeok:

  • Sugianto (Nelayan Indonesia)
  • Leo (Nelayan Indonesia)
  • Kim Pil-Kyung (Kepala Desa)
  • Yoo Myeong-shin (Kepala komunitas nelayan)