Tim K9 Polri Diterjunkan dalam Misi SAR Gempa Myanmar: Upaya Pencarian Korban Terus Digenjot
Polri Kerahkan Tim K9 dalam Misi Kemanusiaan di Myanmar
Sebagai wujud solidaritas internasional, Polri melalui Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam, mengirimkan tim khusus K9 untuk membantu operasi kemanusiaan pasca-gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar. Tim K9 ini memiliki spesialisasi dalam pencarian dan penyelamatan (SAR) korban gempa, dengan harapan dapat menemukan korban selamat maupun membantu proses identifikasi jenazah.
Kasubdit Cakal Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri menjelaskan bahwa tim K9 INASAR 1 Operasi Kemanusiaan Myanmar 2025 telah memulai kegiatan pencarian di berbagai permukiman yang terdampak gempa sejak Selasa, 1 April 2025. Tim yang diterjunkan terdiri dari 4 personel, yaitu 1 K9 officer, 2 pawang, dan 1 dokter hewan. Mereka didampingi oleh dua anjing pelacak (K9) yang memiliki kemampuan khusus:
- Gizi: K9 yang terlatih untuk melacak korban yang masih hidup.
- Walet: K9 yang memiliki spesialisasi dalam melacak jenazah.
Deteksi dan Penemuan Jenazah oleh Tim K9
Pada hari pertama operasi, tim K9 langsung bergerak cepat untuk melakukan deteksi dan pencarian di lokasi-lokasi yang dicurigai terdapat korban. Sekitar pukul 12.30 waktu setempat, tim K9 mempersiapkan peralatan dan mengikuti apel persiapan sebelum menuju lokasi pencarian (site). Pencarian dimulai pukul 13.00 waktu setempat di Site I, dengan menggunakan K9 Walet. Anjing pelacak ini berhasil menemukan satu titik yang mengeluarkan sumber bau yang mengindikasikan keberadaan jenazah. Tim K9 kemudian berkoordinasi dengan tim INASAR 1 untuk melakukan evakuasi, dan berhasil menemukan jenazah seorang perempuan.
Pencarian kemudian dilanjutkan ke Site II pada pukul 14.00 waktu setempat. Kembali, K9 Walet menunjukkan keahliannya dengan melacak dan menemukan titik sumber bau yang mengarah pada keberadaan jenazah. Tim K9 segera menginformasikan temuan ini kepada tim evakuasi INASAR untuk proses selanjutnya.
Korban Gempa Myanmar Terus Bertambah
Berdasarkan laporan terkini, jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar terus meningkat. Hingga saat ini, tercatat 2.719 orang meninggal dunia. Pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing, memperkirakan jumlah korban tewas dapat mencapai lebih dari 3.000 orang. Selain itu, terdapat 4.521 orang yang mengalami luka-luka dan 441 orang masih dinyatakan hilang.
Gempa magnitudo 7,7 yang terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, merupakan gempa terkuat yang melanda Myanmar dalam lebih dari satu abad terakhir. Dampaknya sangat besar, merusak pagoda kuno dan bangunan modern. Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan korban selamat dan memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak.
Kehadiran tim K9 Polri dalam operasi kemanusiaan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pencarian korban gempa di Myanmar. Keahlian khusus yang dimiliki oleh anjing-anjing pelacak ini sangat berharga dalam kondisi darurat seperti ini.