Antisipasi Erupsi Freatik, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara Akibat Lonjakan Aktivitas Vulkanik

Antisipasi Erupsi Freatik, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

Cianjur, Jawa Barat - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengambil langkah preventif dengan menutup sementara seluruh aktivitas pendakian gunung, terhitung mulai hari Kamis, 3 April 2025, hingga 7 April 2025.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan signifikan aktivitas vulkanik Gunung Gede yang terdeteksi sejak awal April. Humas Balai Besar TNGGP, Agus Deni, menyatakan bahwa penutupan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Penutupan ini adalah langkah antisipatif untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul akibat peningkatan aktivitas gempa vulkanik. Kami mengutamakan keselamatan para pendaki," ujar Agus Deni melalui keterangan resminya, Rabu (2/4/2025).

Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Gede menjadi perhatian serius setelah Badan Geologi mencatat lonjakan signifikan jumlah gempa Vulkanik Dalam (VA) pada tanggal 1 April 2024. Data menunjukkan adanya 21 kejadian gempa VA dalam rentang waktu enam jam (pukul 00.00-06.00 WIB), dibandingkan dengan rata-rata 0-1 kejadian per hari selama bulan Maret 2024.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa lonjakan aktivitas gempa ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan di dalam tubuh gunung, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya. Letusan freatik sendiri terjadi akibat interaksi antara magma dan air, menghasilkan erupsi yang tiba-tiba dan sulit diprediksi.

"Peningkatan aktivitas kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. Ini mengindikasikan adanya tekanan yang meningkat di dalam Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi," kata Wafid.

Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga saat ini masih mempertahankan status Gunung Gede pada Level I (Normal). Namun, dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik ini, PVMBG terus melakukan pemantauan intensif dan memberikan rekomendasi kepada masyarakat dan wisatawan untuk tetap waspada.

Rekomendasi PVMBG:

  • Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan diimbau untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.
  • Calon pendaki yang telah melakukan registrasi diimbau untuk melakukan penjadwalan ulang atau menghubungi call center TNGGP di 08119155815 untuk informasi lebih lanjut mengenai proses penjadwalan ulang.

Gunung Gede, dengan ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan gunung api bertipe strato yang terletak di tiga kabupaten di Jawa Barat, yaitu Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Gunung ini merupakan salah satu destinasi pendakian populer di Jawa Barat, menarik minat banyak pendaki dari berbagai daerah. Dengan adanya penutupan sementara ini, diharapkan para pendaki dapat memahami dan menghormati langkah-langkah keselamatan yang diambil oleh pihak pengelola TNGGP demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pihak TNGGP akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan situasi Gunung Gede melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk website resmi dan media sosial. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.