Kementan Pacu Produktivitas Panen Raya Pasca Lebaran dengan Modernisasi Alsintan

Kementan Pacu Produktivitas Panen Raya Pasca Lebaran dengan Modernisasi Alsintan

Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan panen raya yang diperkirakan akan terjadi secara serentak di berbagai wilayah Indonesia setelah perayaan Lebaran 2025. Guna mendukung kelancaran dan efisiensi proses panen, Kementan menggenjot penyaluran alat dan mesin pertanian (alsintan) modern kepada para petani di seluruh pelosok negeri.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Andi Nur Alam Syah, menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional melalui mekanisasi. "Panen raya setelah Lebaran akan menjadi momentum penting untuk membuktikan efektivitas alsintan modern dalam mendongkrak hasil panen petani," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

Dukungan Alsintan untuk Panen Optimal

Program modernisasi pertanian ini telah berjalan sejak tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, Kementan telah mendistribusikan 1.400 unit Combine Harvester ukuran besar ke berbagai daerah. Langkah ini terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi panen dan menekan angka kehilangan hasil (losses).

Tahun ini, Kementan meningkatkan alokasi alsintan secara signifikan. Sebanyak 3.247 unit Combine Harvester Besar dan 2.152 unit Power Thresher akan didistribusikan untuk membantu petani dalam proses panen dan perontokan gabah. Diharapkan, penggunaan alsintan modern ini dapat mempercepat proses panen dan meningkatkan kualitas gabah yang dihasilkan.

Efisiensi dan Reduksi Losses

Andi Nur Alam Syah menjelaskan bahwa penggunaan Combine Harvester dapat mengurangi losses hingga 3-5% dibandingkan dengan metode panen manual. Selain itu, Combine Harvester mampu menyelesaikan panen dalam waktu 3-4 jam per hektare, jauh lebih cepat dibandingkan cara tradisional yang membutuhkan waktu 2-3 hari per hektare. Dengan efisiensi waktu dan pengurangan losses, petani dapat memaksimalkan hasil panen dan meningkatkan pendapatan.

Selain Combine Harvester, Power Thresher juga memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi perontokan padi. Mesin ini memiliki kapasitas rata-rata 300 hingga 600 kg per jam, jauh lebih tinggi dibandingkan metode manual yang hanya mampu menghasilkan 50-100 kg per jam dengan tenaga kerja terbatas. Power Thresher juga dilengkapi dengan blower yang membantu memisahkan kotoran dan sekam, sehingga menghasilkan gabah yang lebih bersih dan berkualitas.

Potensi Panen Raya

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan potensi panen padi periode Februari hingga April 2025 mencapai 6,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) di 10 provinsi sentra padi. Angka ini menunjukkan besarnya potensi produksi yang perlu didukung dengan teknologi modern. Dengan dukungan alsintan modern, diharapkan petani dapat memanen dengan optimal dan meningkatkan produksi pangan nasional.

Kementan optimis bahwa program modernisasi pertanian ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani Indonesia. Dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas panen, petani dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka. Selain itu, peningkatan produksi pangan nasional juga akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Rincian Bantuan Alsintan

Berikut adalah rincian bantuan Alsintan yang di salurkan oleh Kementan

  • Combine Harvester: 3.247 unit
  • Power Thresher: 2.152 unit

Dengan adanya bantuan Alsintan ini, Kementan berharap petani dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka.