TNI AU Terus Salurkan Bantuan: Boeing 737-800 Antarkan Tim SAR ke Myanmar
Indonesia Kirimkan Tim SAR ke Myanmar dengan Pesawat Boeing 737-800
Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) terus menunjukkan komitmennya dalam membantu korban gempa bumi di Myanmar. Setelah mengirimkan pesawat Hercules C-130, kali ini pesawat Boeing 737-800 dari Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma berhasil mendarat di Bandara Naypyidaw, Myanmar, pada hari Selasa (1/4/2025) pukul 14.00 waktu setempat. Misi kemanusiaan ini bertujuan untuk memberikan bantuan tanggap bencana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Myanmar.
Pesawat Boeing 737-800 mengangkut Tim Indonesian Urban Search and Rescue (Inasar) dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP). Tim ini terdiri dari 73 personel yang dilengkapi dengan perlengkapan penyelamatan seberat 4.078 kilogram. Kedatangan tim Inasar diharapkan dapat mempercepat proses pencarian dan penyelamatan korban gempa yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Tim Inasar akan bersinergi dengan tim SAR lokal dan internasional untuk memaksimalkan upaya penyelamatan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri menjelaskan bahwa penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Naypyidaw memakan waktu sekitar 4,5 jam. Setibanya di Naypyidaw, tim Inasar disambut oleh perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon dan pejabat terkait lainnya. Penyambutan ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah Indonesia terhadap misi kemanusiaan di Myanmar.
Komitmen TNI AU dalam Misi Kemanusiaan
Lebih lanjut, Kadispenau menyampaikan bahwa tim Inasar segera bergerak menuju base of operation (BoO) yang telah disiapkan. BoO ini akan menjadi posko taktis selama pelaksanaan misi kemanusiaan. Dari posko ini, tim Inasar akan mengatur strategi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan efektivitas operasi penyelamatan.
TNI AU menegaskan komitmennya dalam berbagai operasi, termasuk operasi militer selain perang (OMSP) yang salah satunya adalah misi kemanusiaan. Pengiriman bantuan ke Myanmar ini merupakan implementasi dari tekad Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono untuk mewujudkan TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis). Prinsip AMPUH ini menjadi landasan utama dalam setiap pelaksanaan tugas TNI AU.
Sebelumnya, TNI AU juga telah mengirimkan pesawat C-130 Hercules yang membawa bantuan logistik seberat 10.446 kilogram untuk korban gempa di Myanmar. Bantuan ini berupa makanan, obat-obatan, selimut, dan perlengkapan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memberikan bantuan yang terbaik bagi masyarakat Myanmar yang sedang dilanda musibah.
Indonesia terus bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada korban gempa di Myanmar. Pemerintah berencana untuk kembali mengirimkan bantuan ke Myanmar pada hari Kamis (3/4/2025). Rencananya, Presiden Prabowo Subianto akan melepas langsung pengiriman bantuan tersebut sebagai wujud solidaritas dan dukungan Indonesia kepada Myanmar.
Rincian Bantuan:
- Pesawat: Boeing 737-800
- Tim: Indonesian Urban Search and Rescue (Inasar) dari BNPP
- Jumlah Personel: 73
- Berat Perlengkapan: 4.078 kilogram
- Waktu Kedatangan: 1 April 2025, 14.00 waktu setempat
- Lokasi: Bandara Naypyidaw, Myanmar
Diharapkan bantuan dari Indonesia ini dapat meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak gempa bumi dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana.