One Way Puncak Picu Kepadatan di Gerbang Tol Parungkuda, Sukabumi: Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Membengkak
Dampak One Way Puncak Bogor: Gerbang Tol Parungkuda Sukabumi Alami Kepadatan Arus Lalu Lintas
Kebijakan one way (satu arah) yang diterapkan di jalur Puncak, Bogor, pada Rabu (2/4/2025), memicu kepadatan kendaraan yang signifikan di Gerbang Tol (GT) Parungkuda, ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Penutupan jalur Puncak yang dimulai pada pukul 13.30 WIB tersebut menyebabkan pengalihan arus kendaraan yang hendak menuju Cianjur dan wilayah sekitarnya melalui jalur Sukabumi.
Menurut Arif, seorang petugas yang ditemui di lokasi, penutupan jalur Puncak berdampak langsung pada peningkatan volume kendaraan di GT Parungkuda. "Imbasnya ke kita (Sukabumi), pukul 13.30 ditutup (one way) dan itu imbasnya ke sini, orang yang mau ke Cianjur dan lainnya jadi lewat sini, tapi sore tadi sudah dibuka lagi," ujarnya.
Penyempitan Jalan Perparah Kemacetan
Selain dampak dari rekayasa lalu lintas one way Puncak, kemacetan di sekitar GT Parungkuda diperparah oleh adanya penyempitan jalan di jalur yang menghubungkan Kecamatan Parungkuda dengan Kecamatan Cibadak. Kondisi ini memaksa kendaraan yang keluar dari GT Parungkuda untuk bergerak lambat dan mengantre panjang demi melanjutkan perjalanan ke arah Sukabumi.
Arif menambahkan, beberapa titik krusial menjadi penyebab utama perlambatan laju kendaraan. Titik-titik tersebut antara lain:
- Simpang Angkrong
- Simpang Palasari
- SPBU Ongkrak
- Simpang Cikidang
- Bottleneck Pamuyuran
- Simpang Nagrak
- Pasar Cibadak
Keluhan Pengguna Jalan: Perjalanan Bekasi-Parungkuda 5 Jam
Dampak kemacetan ini sangat dirasakan oleh para pengguna jalan. Juanda, seorang pengendara, mengungkapkan pengalamannya terjebak macet selama 5 jam hanya untuk mencapai GT Parungkuda dari Bekasi. "Dari Bekasi jam 9 pagi, tapi jam segini (15.13 WIB) masih di sini (Exit Tol Bocimi GT Parungkuda)," keluhnya.
Pantauan pada pukul 21.45 WIB menunjukkan bahwa kepadatan di GT Parungkuda sudah mulai terurai. Akan tetapi, antrean kendaraan masih terlihat di jalur utama Bogor-Sukabumi, menandakan dampak one way Puncak masih terasa hingga malam hari.
Kemacetan ini menjadi perhatian serius dan diharapkan ada solusi komprehensif dari pihak terkait untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Koordinasi antara pengelola tol, kepolisian, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam mengatasi masalah kemacetan yang diakibatkan oleh rekayasa lalu lintas dan kondisi infrastruktur yang kurang memadai.
Analisis:
Berita ini menyoroti dampak one way Puncak terhadap kondisi lalu lintas di GT Parungkuda, Sukabumi. Kepadatan yang terjadi diperparah oleh penyempitan jalan di beberapa titik strategis. Pengguna jalan mengeluhkan waktu tempuh yang membengkak akibat kemacetan ini. Perlu adanya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kemacetan ini, termasuk perbaikan infrastruktur dan koordinasi yang lebih baik antara pihak terkait.