Volume Kendaraan di Tol Jomo Turun Tipis Saat Arus Mudik Lebaran 2025, Kepadatan Arteri Jadi Sorotan

Arus Mudik Lebaran 2025: Penurunan Tipis di Tol Jomo, Kepadatan Arteri Jadi Perhatian Utama

Arus mudik Lebaran 2025 mencatatkan penurunan tipis volume kendaraan yang melintasi ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo). Meskipun demikian, kepadatan di jalur arteri menjadi perhatian utama, memicu antrean panjang di sekitar pintu keluar tol.

Selama periode arus mudik yang dimulai sejak H-10 Idul Fitri (21 Maret 2025) hingga hari kedua Lebaran (1 April 2025), tercatat sebanyak 535.644 kendaraan melewati Tol Jomo. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,62% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, di mana 544.344 kendaraan tercatat melintas.

Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, menjelaskan bahwa penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk efektivitas perjalanan masyarakat. Masyarakat kini cenderung bepergian hanya untuk tujuan yang penting.

Puncak Arus Mudik di Tol Jomo:

  • H-5: 37.594 kendaraan
  • H-4: 44.312 kendaraan
  • H-3: 55.694 kendaraan
  • H-2: 54.940 kendaraan
  • H-1: 40.621 kendaraan
  • Hari Pertama Lebaran: 59.514 kendaraan
  • Hari Kedua Lebaran: 85.591 kendaraan

Prediksi Arus Balik:

PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) memprediksi bahwa volume lalu lintas tinggi di Tol Jomo akan berlanjut hingga H+5 Lebaran (6 April 2025). Proyeksi ini didasarkan pada data arus mudik tahun 2019, yang memiliki kesamaan pola hari libur (Senin-Selasa), serta mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas.

  • H+1: 90.912 kendaraan
  • H+2: 91.713 kendaraan
  • H+3: 84.284 kendaraan
  • H+4: 82.233 kendaraan
  • H+5: 72.014 kendaraan

Kepadatan di Jalur Arteri Jombang-Kediri:

Meskipun tol Jomo relatif lancar, kepadatan sering terjadi di jalur arteri Jombang-Kediri, khususnya di sekitar Exit Bandar, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Kendaraan yang keluar tol menuju Kediri atau Nganjuk terjebak kemacetan akibat volume lalu lintas yang tinggi di jalan arteri.

Faktor Penyebab Kepadatan Arteri:

  1. Infrastruktur Jalan yang Tidak Memadai: Jalan nasional di sekitar Bandar Kedungmulyo memiliki keterbatasan, termasuk perlintasan kereta api dan penyempitan jalan di Jembatan Kayen.
  2. Perlintasan Kereta Api: Jadwal kereta api yang padat, terutama antara pukul 11.00-14.00 WIB, menyebabkan penutupan perlintasan selama 10-15 menit setiap kali kereta lewat.
  3. Simpang 3 Mengkreng: Pertemuan arus lalu lintas dari Jombang, Nganjuk, dan Kediri di Simpang 3 Mengkreng memperparah kemacetan.
  4. Dominasi Pemudik Lokal: Jalur arteri didominasi oleh pemudik lokal, terutama pengguna sepeda motor, yang melakukan perjalanan silaturahmi di sekitar Jombang dan Kediri.

Zanuar menambahkan bahwa jadwal kereta api menjadi faktor krusial penyebab kemacetan di sekitar perlintasan kereta api Bandar Kedungmulyo. Empat jadwal kereta api yang melintas antara pukul 11.00 hingga 14.00 WIB menyebabkan arus lalu lintas terhenti secara signifikan.

Dengan adanya penurunan tipis volume kendaraan di Tol Jomo, fokus perhatian kini beralih pada penanganan kepadatan di jalur arteri. Peningkatan infrastruktur jalan, pengaturan jadwal kereta api, dan penataan Simpang 3 Mengkreng menjadi kunci untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi saat musim mudik Lebaran.