Lokomotif KA Sribilah Utama Alami Gangguan Teknis, PT KAI Divre I Sumut Lakukan Evakuasi Penumpang
Lokomotif KA Sribilah Utama Alami Gangguan Teknis, PT KAI Divre I Sumut Lakukan Evakuasi Penumpang
Insiden mogoknya Kereta Api (KA) Sribilah Utama relasi Medan-Rantau Prapat pada Selasa (4/3/2025) telah menimbulkan kendala bagi perjalanan 115 penumpang. Peristiwa yang terjadi di KM 96+1/2 petak jalan antara Stasiun Merbau dan Stasiun Rantau Prapat ini, menurut pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara (Sumut), disebabkan oleh gangguan teknis pada lokomotif. Manajer Humas KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin, dalam keterangan resminya pada Rabu (5/3/2025), menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para penumpang.
Gangguan teknis yang terjadi pada lokomotif seri CC201 83 32 tersebut mengakibatkan kereta api tidak dapat melanjutkan perjalanan. Sebagai respon cepat atas insiden ini, PT KAI Divre I Sumut segera mengerahkan tim teknis untuk melakukan evakuasi. Lokomotif penolong dikerahkan untuk menarik rangkaian kereta api yang terhenti menuju Stasiun Rantau Prapat, stasiun tujuan akhir perjalanan KA Sribilah Utama. Proses evakuasi ini dilakukan guna memastikan keselamatan dan keamanan para penumpang. Langkah-langkah yang diambil PT KAI dalam penanganan insiden ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan transportasi kereta api yang aman dan nyaman.
Selain evakuasi, PT KAI Divre I Sumut juga memberikan layanan pemulihan (service recovery) kepada seluruh penumpang yang terdampak. Layanan ini berupa penyediaan makanan dan minuman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama proses evakuasi dan penundaan perjalanan. Komitmen PT KAI untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan juga tercermin melalui pemberian service recovery ini. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap para penumpangnya.
Insiden ini mengakibatkan keterlambatan perjalanan KA Sribilah Utama selama 3,5 jam. PT KAI Divre I Sumut menyadari dampak signifikan yang ditimbulkan dari insiden tersebut dan berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi ini tidak hanya berfokus pada performa lokomotif yang mengalami gangguan teknis, tetapi juga mencakup keseluruhan aspek operasional untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihak KAI menegaskan bahwa perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api akan terus dilakukan secara berkala, guna memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama.
Lebih lanjut, PT KAI Divre I Sumut menyatakan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan tindakan preventif untuk meminimalisir risiko gangguan teknis pada lokomotif di masa depan. Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi PT KAI untuk terus meningkatkan standar operasional dan pemeliharaan agar dapat terus memberikan layanan kereta api yang aman, andal, dan tepat waktu kepada masyarakat.
Berikut poin-poin penting terkait insiden tersebut:
- Gangguan teknis terjadi pada lokomotif seri CC201 83 32 KA Sribilah Utama.
- Kereta mogok di KM 96+1/2 antara Stasiun Merbau-Rantau Prapat.
- 115 penumpang terdampak dan dievakuasi ke Stasiun Rantau Prapat.
- PT KAI memberikan service recovery berupa makanan dan minuman.
- Perjalanan kereta terlambat 3,5 jam.
- PT KAI melakukan evaluasi dan perbaikan sarana dan prasarana.