Tim K9 Polri Berhasil Temukan Korban Jiwa dalam Misi Kemanusiaan Gempa Myanmar

Tim K9 Polri Ungkap Titik Terang di Tengah Puing Gempa Myanmar

Di tengah duka mendalam akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar, tim K9 INASAR 1 Polri hadir sebagai secercah harapan. Dengan keahlian dan ketangkasan anjing pelacak, tim ini berhasil menemukan dua korban jiwa di reruntuhan bangunan di Naypyidaw, ibu kota negara tersebut. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam misi kemanusiaan internasional.

Operasi pencarian yang penuh tantangan ini difokuskan pada dua lokasi perumahan warga yang hancur lebur akibat gempa. Empat personel Polri yang terlatih, didampingi dua anjing pelacak K9 andalan, K9 Gizi dan K9 Walet, bahu membahu menyisir setiap sudut lokasi.

"Setelah K9 Walet menemukan titik baru di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia," ungkap Iptu Erasmus, K9 Officer yang memimpin tim, dengan nada haru. Penemuan ini menjadi suntikan semangat bagi tim untuk terus berjuang di tengah kondisi yang sulit.

Korban pertama ditemukan sekitar pukul 12.30 waktu setempat. Tanpa membuang waktu, tim segera bergerak ke Site II. Insting tajam K9 Walet kembali berperan penting. Anjing pelacak ini menunjukkan indikasi kuat adanya korban lain di lokasi tersebut. Regu penyelamat INASAR segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi.

"Di sini, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik baru yang diduga berasal dari korban lain," kata Erasmus menambahkan.

Tim K9 INASAR 1 terdiri dari personel-personel terbaik Polri: Iptu Erasmus (K9 Officer), Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa (handler K-9), serta Aipda Triyo Arbi (veterinarian K-9). Kehadiran veterinarian sangat krusial untuk memastikan kesehatan dan performa optimal anjing pelacak selama operasi.

Kedua anjing pelacak, K9 Gizi dan K9 Walet, dalam kondisi prima dan siap melanjutkan tugas mulia ini. Dedikasi dan kemampuan mereka menjadi aset berharga dalam upaya pencarian korban.

Misi kemanusiaan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap negara sahabat yang dilanda bencana. Bantuan ini juga menjadi representasi peran aktif Indonesia dalam forum internasional.

Tim K9 INASAR 1 bertekad untuk terus melanjutkan pencarian, memberikan pertolongan terbaik bagi korban yang masih terjebak di reruntuhan. Setiap nyawa yang berhasil diselamatkan adalah kemenangan bagi kemanusiaan.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, telah menyebabkan kerusakan parah dan hilangnya ribuan nyawa. Data terakhir menunjukkan lebih dari 2.719 orang tewas akibat gempa yang guncangannya terasa hingga ke negara tetangga, Thailand. Bantuan dari berbagai negara terus berdatangan untuk meringankan beban para korban dan membantu proses pemulihan.

Rincian Operasi Tim K9 INASAR 1 Polri:

  • Lokasi: Naypyidaw, Myanmar
  • Personel: 4 personel Polri
  • Anjing Pelacak: K9 Gizi dan K9 Walet
  • Korban Ditemukan: 2 korban jiwa

Peran Tim K9 dalam Misi Kemanusiaan:

  • Mendeteksi keberadaan korban yang tertimbun reruntuhan.
  • Mempercepat proses pencarian dan evakuasi.
  • Memberikan harapan bagi keluarga korban.

Keberhasilan tim K9 Polri dalam misi ini sekali lagi membuktikan pentingnya peran anjing pelacak dalam operasi penyelamatan bencana. Ketajaman indra penciuman dan kemampuan mereka untuk bekerja di lingkungan yang berbahaya menjadikan mereka aset tak ternilai dalam upaya menyelamatkan nyawa.