Arus Mudik Lokal Meningkat, Stasiun Tanah Abang Alami Lonjakan Penumpang Jelang Lebaran

markdown

Arus Mudik Lokal Meningkat, Stasiun Tanah Abang Alami Lonjakan Penumpang Jelang Lebaran

Menjelang Hari Raya Idulfitri, Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu pergerakan masif warga yang hendak bersilaturahmi dengan keluarga di berbagai daerah. Pada Kamis, 3 April 2025, stasiun ini dipadati penumpang yang didominasi oleh mereka yang memanfaatkan layanan Kereta Rel Listrik (KRL) untuk mencapai tujuan masing-masing.

Pantauan di lokasi menunjukkan kepadatan signifikan terjadi di beberapa peron strategis. Peron 5 dan 6, yang melayani rute menuju Serpong, Parung Panjang, dan Rangkasbitung, menjadi titik konsentrasi penumpang. Situasi serupa juga terlihat di peron 2 dan 3, yang melayani perjalanan menuju Sudirman, Bekasi, dan Cikarang. Lonjakan penumpang ini mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman atau kota-kota satelit di sekitar Jakarta.

Fenomena ini juga didorong oleh preferensi masyarakat terhadap KRL sebagai moda transportasi yang efisien dan terjangkau. Hamzah (52), seorang warga Bekasi yang hendak menuju Tangerang, mengungkapkan alasannya memilih KRL. "Lebih enak aja, kalau naik bus harus nyambung-nyambung lagi," ujarnya. KRL dianggap lebih praktis karena meminimalisir kebutuhan untuk berganti-ganti transportasi.

Senada dengan Hamzah, Diah (34), yang akan mengunjungi keluarganya di Parung Panjang, menyoroti faktor waktu tempuh yang lebih singkat sebagai pertimbangan utama. "(Naik KRL) biar cepet aja," kata Diah yang bepergian bersama keluarga besarnya. Kecepatan dan efisiensi KRL menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang membawa serta keluarga.

Selain untuk bersilaturahmi, sebagian warga juga memanfaatkan momen libur Lebaran untuk berwisata. Wahyudi (46), misalnya, memilih KRL untuk menuju Rangkasbitung, Lebak. "Saya mau jalan-jalan ke Rangkasbitung, jalan-jalan, sekalian nanti ke rumah saudara juga," ungkapnya. Menurut Wahyudi, suasana KRL pada libur Lebaran kali ini terasa lebih ramai dibandingkan hari biasa. "Lumayan ramai, dibandingkan kemarin. Hari biasa paling ramai, kalau ini mungkin libur Lebaran aja ramainya," imbuhnya.

KRL juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengunjungi tempat-tempat wisata ikonik di Jakarta. Nuri (34), yang berangkat dari Serpong bersama keluarganya, berencana mengunjungi Monumen Nasional (Monas). "Dari Serpong, ini mau ke Monas, sama anak-anak, ponakan mau ke Monas, mau foto-foto," jelasnya. Nuri memilih KRL karena dianggap cepat dan lokasinya strategis, tidak terlalu jauh dari Monas.

Lonjakan penumpang di Stasiun Tanah Abang ini menjadi indikasi kuat dimulainya arus mudik lokal menjelang Lebaran. KRL tetap menjadi andalan masyarakat untuk bepergian dengan efisien dan terjangkau, baik untuk bersilaturahmi dengan keluarga maupun berlibur.

Beberapa alasan KRL menjadi pilihan favorit:

  • Efisiensi waktu: KRL menawarkan waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan moda transportasi lain, terutama untuk rute-rute dalam kota dan sekitarnya.
  • Kepraktisan: KRL meminimalisir kebutuhan untuk berganti-ganti transportasi, sehingga lebih praktis bagi penumpang.
  • Keterjangkauan: Tarif KRL relatif terjangkau, sehingga menjadi pilihan ekonomis bagi banyak orang.
  • Kenyamanan: KRL umumnya menawarkan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan transportasi umum lainnya, seperti bus kota.

Dengan semakin dekatnya Hari Raya Idulfitri, diperkirakan kepadatan penumpang di Stasiun Tanah Abang dan stasiun-stasiun lainnya akan terus meningkat. Masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan memperhatikan informasi terkini terkait jadwal dan kapasitas KRL.