Kebun Binatang Bandung Terapkan Larangan 'Botram' Selama Libur Lebaran 2025: Upaya Jaga Kebersihan dan Kesehatan Satwa

Kebun Binatang Bandung Terapkan Larangan 'Botram' Selama Libur Lebaran 2025: Upaya Jaga Kebersihan dan Kesehatan Satwa

Bandung, Jawa Barat - Kebun Binatang Bandung mengambil langkah tegas dengan melarang aktivitas makan bersama atau yang dikenal dengan istilah 'botram' di seluruh area kebun binatang selama periode libur Lebaran 2025. Kebijakan ini diumumkan oleh General Manager Bandung Zoo, Peter Arbeny, sebagai respons terhadap permasalahan sampah dan kekhawatiran akan kesehatan satwa yang meningkat seiring lonjakan pengunjung.

"Kebijakan pelarangan botram ini kami pertimbangkan, khususnya pada momen liburan seperti Lebaran 2025, karena kami menghadapi masalah timbunan sampah yang signifikan akibat lonjakan pengunjung," ujar Peter, seperti dikutip dari Antara pada Kamis (3/4/2025). Selain masalah sampah, pelarangan ini juga bertujuan untuk mencegah pemberian makanan sembarangan oleh pengunjung kepada satwa, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka.

Alasan Dibalik Pelarangan 'Botram'

Keputusan untuk melarang 'botram' didasari oleh dua pertimbangan utama:

  • Kebersihan Lingkungan: Lonjakan pengunjung selama libur Lebaran seringkali menyebabkan peningkatan volume sampah di area kebun binatang. Pelarangan 'botram' diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan mempermudah pengelolaan kebersihan lingkungan.
  • Kesehatan Satwa: Pemberian makanan sembarangan oleh pengunjung dapat membahayakan kesehatan satwa. Makanan yang tidak sesuai dengan diet satwa dapat menyebabkan gangguan pencernaan, penyakit, bahkan kematian. "Kami concern terhadap kesehatan satwa. Oleh karena itu kami buat kebijakan ini," ujar Peter.

Alternatif yang Ditawarkan

Sebagai kompensasi atas pelarangan 'botram', pengelola Kebun Binatang Bandung telah menyiapkan berbagai alternatif makanan dan minuman yang tersedia di dalam area kebun binatang. Pilihan kuliner ini disediakan oleh UMKM lokal dan Simba Cafe, dengan harga yang diklaim terjangkau bagi masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pengunjung tetap dapat menikmati makanan dan minuman selama berada di kebun binatang, tanpa harus membawa bekal dari rumah.

"Pengunjung tetap bisa menikmati makanan tanpa harus membawa sendiri dari rumah. Kami sudah menyediakan banyak pilihan kuliner," kata Peter.

Evaluasi Kebijakan

Peter Arbeny menekankan bahwa kebijakan pelarangan 'botram' ini belum bersifat final dan akan terus dievaluasi selama periode libur Lebaran 2025. Pihaknya menyadari bahwa 'botram' merupakan salah satu daya tarik Kebun Binatang Bandung bagi masyarakat. Oleh karena itu, pengelola akan memantau dan mempertimbangkan masukan dari pengunjung untuk mencari solusi terbaik.

"Ini belum final, nanti kami evaluasi. Intinya kami akan terus pantau agar 'botram' itu juga bisa terakomodasi, tetapi lebih rapi, lebih indah," jelas Peter.

Antisipasi Lonjakan Pengunjung

Selain kebijakan pelarangan 'botram', pengelola Kebun Binatang Bandung juga telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan pengunjung selama libur Lebaran. Salah satunya adalah dengan membuka dua gerbang masuk, yaitu gate Ganesha dan gate Garuda, untuk mengurai antrean.

Pada H+1 Lebaran 2025, Kebun Binatang Bandung mencatat peningkatan signifikan jumlah pengunjung dibandingkan hari H Lebaran. Jika pada hari H Lebaran jumlah pengunjung mencapai 1.300 orang, maka pada H+1 Lebaran, jumlah pengunjung meningkat menjadi sekitar 4.000 orang.

Dengan berbagai kebijakan dan persiapan yang telah dilakukan, Kebun Binatang Bandung berharap dapat memberikan pengalaman liburan yang menyenangkan dan nyaman bagi seluruh pengunjung, sambil tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan satwa.