Tragedi di Surabaya: Diduga Keracunan Gas Buang, Sejoli Ditemukan Meninggal dalam Mobil
Tragedi menimpa sepasang kekasih di Surabaya. HA dan VA, ditemukan tak bernyawa di dalam mobil yang terparkir di Jalan Ngagel Jaya Utara, Selasa (1/4/2025). Pihak kepolisian menduga kuat keduanya meninggal akibat keracunan gas buang dari AC mobil yang menyala.
AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, mengungkapkan bahwa Tim Gerak Cepat (TGC) yang diterjunkan ke lokasi kejadian menemukan indikasi kuat keracunan gas buang sebagai penyebab kematian. "Analisa sementara dari Tim Gerak Cepat mengarah pada keracunan AC," ujarnya kepada awak media.
Guna memastikan penyebab pasti kematian, kedua jenazah telah dievakuasi ke RSU dr. Soetomo untuk menjalani proses visum. "Kami masih menunggu hasil visum dari dokter forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Mohon bersabar," imbuh Rina. Pihak kepolisian juga tengah melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat akan bahaya laten yang mengintai saat beristirahat di dalam mobil dengan mesin dan AC menyala, terutama di ruang tertutup. Komisi Kesehatan Beijing dalam rilisnya menyoroti risiko paparan karbon monoksida (CO), gas beracun tak berbau dan tak berwarna yang sulit dideteksi.
Bahaya Karbon Monoksida dan Penurunan Oksigen
Ketika mesin mobil menyala dalam kondisi diam, terutama di area dengan ventilasi buruk, gas CO yang dihasilkan dari knalpot dapat merembes masuk ke dalam kabin. Akumulasi CO dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan serangkaian gejala, mulai dari pusing dan sakit kepala, hingga kehilangan kesadaran. Paparan CO dalam jangka waktu lama dapat berakibat fatal.
Selain keracunan CO, tidur di dalam mobil dengan AC menyala juga berpotensi menurunkan kadar oksigen (O2) di dalam kabin. Sistem AC yang terus beroperasi dalam ruang tertutup akan terus memutar udara yang sama. Proses pernapasan akan terus mengurangi kadar O2 dan meningkatkan kadar karbon dioksida (CO2). Kondisi ini dapat menyebabkan pusing, mual, kantuk berlebihan, bahkan pingsan.
Langkah Pencegahan:
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menghindari risiko keracunan gas buang dan penurunan kadar oksigen saat berada di dalam mobil:
- Matikan Mesin dan AC: Saat beristirahat atau tidur di dalam mobil, matikan mesin dan AC. Cari tempat yang aman dengan ventilasi udara yang baik.
- Buka Jendela: Buka sedikit jendela untuk memastikan sirkulasi udara tetap terjaga dan mencegah penurunan kadar oksigen.
- Hindari Ruang Tertutup: Jangan tidur di dalam mobil di ruang tertutup seperti garasi, karena meningkatkan risiko penumpukan gas CO.
- Periksa Sistem Knalpot: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap sistem knalpot mobil untuk mendeteksi kerusakan atau kebocoran yang dapat meningkatkan risiko keracunan.
- Batasi Penggunaan AC: Jangan menyalakan AC terlalu lama saat mobil berhenti. Bahkan saat mengemudi, buka jendela sesekali untuk menjaga sirkulasi udara.
- Waspadai Gejala: Jika merasa pusing atau lemas saat mengemudi atau berada di dalam mobil ber-AC, segera buka jendela untuk menghirup udara segar.
Tragedi yang menimpa HA dan VA menjadi pelajaran pahit bagi kita semua. Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan pernah meremehkan risiko yang mungkin timbul saat beristirahat di dalam mobil dengan mesin dan AC menyala. Dengan memahami risiko dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menghindari kejadian serupa di masa depan.