Balikpapan Antisipasi Lonjakan Kebakaran Selama Ramadhan: Pemetaan Risiko dan Pengerahan 300 Personel

Balikpapan Antisipasi Lonjakan Kebakaran Selama Ramadhan: Pemetaan Risiko dan Pengerahan 300 Personel

Menjelang bulan Ramadhan 1446 H/2025 M, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan langkah antisipatif guna mencegah peningkatan risiko kebakaran. Berdasarkan data dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, potensi kebakaran di kota Balikpapan meningkat selama bulan Ramadhan. Untuk itu, BPBD telah melakukan pemetaan wilayah rawan kebakaran dan menyiapkan 300 personel untuk penanggulangan bencana. Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi pencegahan yang komprehensif.

Pemetaan risiko kebakaran difokuskan pada lima kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, yaitu Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Utara. Kepadatan penduduk menjadi faktor utama yang dipertimbangkan, namun luas wilayah juga menjadi pertimbangan penting, terutama di Balikpapan Barat, yang meski kepadatan penduduknya relatif rendah, memiliki potensi kebakaran yang signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per 26 September 2024 menunjukkan kepadatan penduduk yang bervariasi di setiap kecamatan:

  • Balikpapan Barat: 441 jiwa/km²
  • Balikpapan Timur: 1.583 jiwa/km²
  • Balikpapan Utara: 765 jiwa/km²
  • Balikpapan Tengah: 14.619 jiwa/km²
  • Balikpapan Kota: 8.813 jiwa/km²

Meskipun fokus utama pada lima kecamatan tersebut, Usman Ali menegaskan bahwa seluruh wilayah kota Balikpapan berpotensi mengalami kebakaran dan perlu diwaspadai. Pengalaman tahun lalu menunjukkan lima kejadian kebakaran selama Ramadhan, yang menimbulkan kerugian materiil yang cukup besar. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, BPBD Balikpapan telah menyiagakan 300 personel yang tersebar di enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) di enam kecamatan. Kesiapsiagaan ini juga meliputi koordinasi intensif dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) untuk memastikan ketersediaan air, serta kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk mendapatkan akses air tambahan jika terjadi kebakaran di area mereka.

Menyadari banyaknya gedung bertingkat di Balikpapan, BPBD juga rutin melakukan pengecekan terhadap sistem penyiraman otomatis (sprinkler) di gedung-gedung tersebut. Dengan keterbatasan armada pemadam kebakaran, khususnya mobil tangga (sky lift), BPBD menekankan pentingnya peran pemilik gedung untuk memastikan fungsi sprinkler tetap optimal. Selain upaya pemadaman kebakaran, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana lain, terutama tanah longsor, mengingat curah hujan yang masih tinggi di Balikpapan. Masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan diminta untuk waspada terhadap pergerakan tanah. Dengan strategi mitigasi yang terpadu, koordinasi antar instansi, dan kesadaran masyarakat, diharapkan angka kejadian kebakaran dan bencana lain di Balikpapan dapat diminimalisir selama bulan Ramadhan.