Ray Sahetapy: Penghormatan Terakhir di Jakarta Sebelum Kembali ke Tanah Leluhur

Penghormatan Terakhir Aktor Ray Sahetapy: Dimakamkan di Jakarta, Rindu Tanah Leluhur Tersemat

Kabar duka menyelimuti dunia perfilman Indonesia. Aktor senior Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakit stroke selama dua tahun. Jenazah almarhum akan dimakamkan pada hari Jumat, 4 Mei 2025, di Jakarta, setelah disalatkan di Masjid Istiqlal.

Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan keluarga, terutama menunggu kedatangan putra sulung Ray, Surya Sahetapy, yang tengah dalam perjalanan dari Amerika Serikat. "Rencananya hari Jumat dimakamkan setelah salat Jumat. Akan disalatkan dulu di Masjid Istiqlal karena hari Jumat," ujar Raya Sahetapy, salah satu putra almarhum, di rumah duka, kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Pemakaman di Jakarta: Penghormatan Keluarga

Sempat beredar kabar bahwa Ray Sahetapy ingin dimakamkan di Palu, Sulawesi Tengah, sesuai dengan tradisi keluarga. Namun, Raya menjelaskan bahwa keluarga akhirnya memutuskan untuk memakamkan almarhum di Jakarta terlebih dahulu.

"Ada kuburan keluarga di Palu, di Sibowi tepatnya, memang ada makam keluarga Sahetapy, tapi untuk kita mengikuti proses pemakaman secara Islam harus dipikirkan. Mungkin dalam 1-2 tahun akan dipindahkan ke makam di Palu," jelas Raya.

Keputusan ini juga mempertimbangkan permintaan dari anak-anak Ray Sahetapy yang ingin agar makam ayah mereka lebih mudah diakses dan dirawat. Suasana haru terasa di rumah duka. Rama Putra Sahetapy, putra Ray yang lain, hadir bersama istrinya, Merdi Octavia, dan kedua anak mereka. Merdi tak kuasa menahan tangis saat menerima pelukan dari para pelayat. Cucu pertama Ray Sahetapy pun ikut merasakan kesedihan mendalam melihat kakeknya terbaring.

Wasiat dan Rindu Tanah Leluhur

Sebelumnya, keluarga berencana untuk melaksanakan wasiat Ray Sahetapy untuk dimakamkan di Sulawesi, tanah kelahiran leluhurnya. Charly Sahetapy, adik kandung almarhum, mengungkapkan bahwa Ray ingin dimakamkan di dekat makam keluarga besar Sahetapy-Nelwan.

"Karena kita punya keluarga Sahetapy Nelwan. Nelwan itu Manado, Sahetapy Ambon. Ada makam khusus kita di sana. Dari kakek, nenek saya, kemudian ayah, ibu saya di situ. Dia minta juga (dimakamkan) di situ," kata Charly.

Namun, setelah berdiskusi, keluarga sepakat untuk memakamkan Ray di Jakarta terlebih dahulu, dengan rencana untuk memindahkan makamnya ke Sulawesi dalam kurun waktu 1-2 tahun ke depan.

"Anak-anak soalnya yang minta untuk dimakamkan di sini (di Tanah Kusir). Iya, benar dia (almarhum) yang minta (dimakamkan) di Sulawesi). Jadi, itu sudah lama," ungkap Charly.

Charly juga mengenang bagaimana Ray berulang kali mengungkapkan kerinduannya untuk 'kembali' ke tanah kelahirannya. Meskipun demikian, keluarga memberikan kesempatan untuk memakamkan Ray di Jakarta terlebih dahulu, menghormati keinginan anak-anaknya.

"Oke deh, kita kasih waktu 1-2 tahun. Nanti sesuai dengan amanah dia, mungkin kita akan pindahin ke sana. Mungkin ya, nanti dilihat perkembangan. 2 tahun kan cukup lama. Jadi, kita lihat perkembangan itu. Jadi kita tetap masih ikuti apa keinginan anak-anaknya dulu," pungkas Charly.

Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh insan perfilman Indonesia. Semangat dan karya-karyanya akan selalu dikenang.