Tragedi Mudik: Remaja Aceh Tenggelam di Sungai Lepan, Langkat

Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diwarnai duka saat perayaan Idul Fitri tahun ini. Seorang remaja laki-laki berinisial AIM (15), asal Kabupaten Aceh Timur, Aceh, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Lepan, Kecamatan Sei Lepan. Peristiwa tragis ini terjadi saat AIM bersama keluarganya tengah menikmati momen mudik Lebaran.

Menurut keterangan Kepala Kantor Basarnas Medan, Hery Marantika, insiden bermula ketika AIM bersama teman-temannya berenang di Sungai Lepan pada Selasa (1/4) sekitar pukul 11.30 WIB. Nahas, AIM yang tidak memiliki kemampuan berenang, terseret arus sungai yang deras.

"Korban mandi-mandi di sungai bersama temannya karena korban tidak bisa berenang sehingga korban terseret arus Sungai Lepan," ujar Hery Marantika, Kamis (3/4/2025).

Keluarga yang panik setelah kehilangan AIM segera melakukan pencarian di sekitar sungai. Upaya pencarian mandiri tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat. Mendapat laporan tersebut, Tim SAR Gabungan yang dikoordinasi oleh Basarnas Medan segera diterjunkan ke lokasi kejadian.

Tim SAR melakukan pencarian intensif dengan menggunakan dua unit perahu LCR (Landing Craft Rubber) dan melakukan penyisiran di sepanjang tepi sungai. Selain itu, Basarnas Medan juga mengerahkan alat teknologi aqua eyes untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah air. Pencarian berlangsung selama dua hari penuh.

Setelah pencarian tanpa henti, Tim SAR akhirnya menemukan jasad AIM pada Kamis (3/4) sekitar pukul 08.30 WIB. Jasad remaja tersebut ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi awal ia terseret arus sungai.

"Jasad korban ditemukan pagi tadi Pukul 08.30 Wib berjarak sekitar 500 meter dari lokasi awal korban hanyut terseret arus sungai, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga," jelas Hery.

Penemuan jasad AIM mengakhiri pencarian panjang dan memberikan kepastian bagi keluarga yang berduka. Jenazah AIM telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Aceh Timur. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di air, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan berenang.

Kejadian ini juga menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap anak-anak dan remaja yang bermain di sungai, terutama saat musim liburan ketika banyak keluarga melakukan perjalanan mudik dan berwisata. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi mengenai keselamatan air dan menyediakan fasilitas yang memadai di area sungai yang sering dikunjungi masyarakat.

Daftar Upaya Pencarian:

  • Penyisiran sungai dengan 2 unit perahu LCR (Basarnas Medan dan BPBD Langkat)
  • Penyisiran di sepanjang tepi sungai
  • Penggunaan alat teknologi aqua eyes untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah air

Pesan Keselamatan

Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Selalu utamakan keselamatan saat beraktivitas di air, terutama jika Anda tidak memiliki kemampuan berenang. Awasi anak-anak dengan ketat dan pilih tempat yang aman untuk berenang. Mari kita jadikan momen mudik dan liburan sebagai waktu yang menyenangkan dan aman bagi seluruh keluarga.