Modal Nekat dan Janji Teman: Ulwan Kembali Mencari Rezeki di Jakarta Pasca-Lebaran

Ulwan Kembali ke Jakarta dengan Harapan Baru

Arus balik Lebaran 2025 membawa serta harapan dan impian bagi banyak orang, termasuk Ulwan (29), seorang pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah. Setelah sempat meninggalkan Jakarta dua tahun lalu karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya, Ulwan kini kembali mengadu nasib di Ibu Kota.

"Baru datang. Sebenarnya enggak pertama kali sih. Dulu sempat kerja juga, cuma sekarang datang lagi buat kerja lagi," ungkap Ulwan saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (3/4/2025). Keberaniannya untuk kembali ke Jakarta didorong oleh janji pekerjaan dari seorang teman, meskipun belum ada kepastian yang jelas.

Bermodal Janji Teman

Ulwan mengakui bahwa dirinya belum memiliki pekerjaan tetap di Jakarta. Namun, ia optimis karena dijanjikan pekerjaan di sektor pelayanan oleh temannya, mengingat pengalamannya bekerja di hotel sebelumnya. "Kemarin sih ada dari teman. Disuruh datang dulu saja katanya. Nanti kalau sudah di Jakarta, baru dilihat lagi kerjanya apa. Iya masih untung-untungan, belum tentu dapat. Ini kan juga diajak teman sebenarnya. Ke Jakarta saja dulu," ujarnya.

Langkah Ulwan ini mencerminkan realitas banyak pendatang yang berbondong-bondong ke Jakarta setiap tahunnya setelah Lebaran, dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, tanpa persiapan yang matang, impian tersebut bisa berujung pada kesulitan.

Imbauan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Merespon fenomena arus balik ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta mengimbau para pendatang untuk memiliki jaminan pekerjaan dan tempat tinggal sebelum memutuskan untuk datang ke Jakarta. Imbauan ini bertujuan untuk memastikan para pendatang dapat hidup mandiri dan berkontribusi positif bagi kota Jakarta.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Dukcapil Jakarta, Budi Awaluddin, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak melarang kedatangan pendatang, namun mereka harus mematuhi aturan yang berlaku. "Pemda tidak melarang pendatang dari luar untuk ke Jakarta, namun secara adil dan terukur, tiap penduduk tetap terlayani sesuai aturan yang berlaku. Bagi para calon pendatang diharapkan memiliki jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, serta memiliki keahlian tetap," jelas Budi.

Tantangan dan Harapan di Ibu Kota

Kisah Ulwan adalah potret kecil dari dinamika urbanisasi di Indonesia. Di satu sisi, Jakarta menawarkan peluang kerja dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Di sisi lain, persaingan ketat dan biaya hidup yang tinggi menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Kedatangan Ulwan ke Jakarta, bermodalkan nekat dan janji teman, menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya persiapan dan perencanaan sebelum merantau. Semoga Ulwan dan para pendatang lainnya dapat meraih kesuksesan di Ibu Kota, dan berkontribusi positif bagi pembangunan Jakarta.

  • Pentingnya Persiapan: Sebelum memutuskan untuk merantau, pastikan memiliki jaminan pekerjaan dan tempat tinggal yang layak.
  • Keterampilan dan Keahlian: Bekali diri dengan keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
  • Mematuhi Aturan: Patuhi aturan dan ketentuan yang berlaku di kota tujuan.
  • Berkontribusi Positif: Jadilah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.

Dengan persiapan yang matang dan semangat pantang menyerah, impian untuk meraih kesuksesan di Jakarta bukan tidak mungkin untuk diwujudkan.