Indonesia Ulurkan Tangan: Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar Tiba di Naypyidaw Pasca Gempa Dahsyat
Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar Pasca Gempa
Indonesia menunjukkan solidaritasnya terhadap Myanmar dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan pasca gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tersebut. Dua pesawat yang membawa tim penyelamat dan bantuan logistik telah tiba di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, pada Kamis (3/4/2025). Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian Indonesia terhadap negara-negara ASEAN, khususnya dalam menghadapi bencana alam.
Koordinasi Lintas Sektor dan Tahapan Pengiriman Bantuan
Pengiriman bantuan ini merupakan hasil koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga di Indonesia. Rapat tingkat menteri yang diadakan pada 30 Maret 2025 menghasilkan keputusan strategis terkait mekanisme bantuan, termasuk pengiriman Tim Urban Search and Rescue (USAR), Emergency Medical Team (EMT), serta bantuan logistik yang sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya tanggap darurat di Myanmar. Menko PMK Pratikno secara langsung memimpin pengiriman bantuan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, didampingi oleh Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Komisi VIII DPR RI, serta perwakilan dari TNI, Polri, dan kementerian/lembaga terkait.
Bantuan dari Indonesia dikirimkan dalam tiga tahap:
- Tahap Pertama: Tim pendahulu diberangkatkan pada 31 Maret 2025 untuk melakukan asesmen awal terhadap dampak gempa dan kebutuhan mendesak di lapangan.
- Tahap Kedua: Dua kloter bantuan diberangkatkan pada 1 dan 2 April 2025, fokus pada operasi penyelamatan dan evakuasi korban.
- Tahap Ketiga: Pengiriman dua pesawat pada 3 April 2025, membawa tim USAR, EMT, dan bantuan logistik skala besar.
Apresiasi dan Solidaritas Indonesia
Menko PMK Pratikno menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengiriman bantuan ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian, lembaga, TNI, dan Polri dalam memastikan bantuan dapat segera disalurkan kepada para korban gempa di Myanmar. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
Dampak Gempa dan Situasi Terkini di Myanmar
Gempa bumi yang terjadi pada Jumat (28/3/2025) berpusat di Sangaing, dekat Kota Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar. Gempa ini menyebabkan kerusakan yang signifikan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Berdasarkan informasi terakhir, lebih dari 2.886 orang meninggal dunia dan 4.636 lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, masih terdapat sekitar 300 orang yang dinyatakan hilang. Kementerian Luar Negeri Indonesia terus memantau situasi dan memastikan keselamatan WNI yang berada di Myanmar. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban gempa.
Indonesia terus berupaya memberikan dukungan terbaiknya kepada Myanmar dalam menghadapi masa sulit ini. Solidaritas dan kerjasama antara negara-negara ASEAN sangat penting dalam menghadapi bencana alam dan membangun ketahanan regional.