Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran 2025: Pelabuhan Makassar Diprediksi Jadi Titik Keberangkatan Terpadat
Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran 2025: Pelabuhan Makassar Diprediksi Jadi Titik Keberangkatan Terpadat
Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengidentifikasi Pelabuhan Makassar sebagai titik sentral keberangkatan penumpang selama periode arus balik Lebaran 2025. Proyeksi ini didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh Posko Pusat Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga Kamis, 3 April 2025, pukul 14.00 WIB. Data tersebut menunjukkan bahwa Pelabuhan Makassar diperkirakan akan melayani keberangkatan sebanyak 38.863 penumpang.
Lonjakan penumpang di Pelabuhan Makassar ini menjadi perhatian utama bagi Pelni dan Kemenhub. Persiapan intensif tengah dilakukan untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan, termasuk penambahan personel, pengaturan alur penumpang yang efisien, dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti petugas keamanan dan kesehatan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir potensi kepadatan dan memastikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi para pemudik.
Selain Makassar, beberapa pelabuhan lain juga diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang yang signifikan selama arus balik Lebaran 2025. Pelabuhan Balikpapan menempati urutan kedua dengan proyeksi keberangkatan 33.770 penumpang. Kemudian disusul oleh Pelabuhan Batam (29.339 penumpang), Pelabuhan Ambon (26.664 penumpang), dan Pelabuhan Baubau (21.219 penumpang). Lima pelabuhan ini menjadi fokus utama perhatian pemerintah dan Pelni dalam mengelola arus balik Lebaran.
Berikut adalah daftar lima pelabuhan dengan proyeksi keberangkatan terpadat selama arus balik Lebaran 2025:
- Pelabuhan Makassar: 38.863 penumpang
- Pelabuhan Balikpapan: 33.770 penumpang
- Pelabuhan Batam: 29.339 penumpang
- Pelabuhan Ambon: 26.664 penumpang
- Pelabuhan Baubau: 21.219 penumpang
Kemenhub dan Pelni terus memantau perkembangan penjualan tiket kapal laut untuk periode arus balik Lebaran. Hingga Kamis, 3 April 2025, pukul 11.30 WIB, total penjualan tiket arus balik mencapai 160.029 penumpang, atau sekitar 55,2% dari proyeksi total 289.997 penumpang. Sementara itu, total penjualan tiket gabungan kapal penumpang dan perintis selama periode Lebaran 2025 telah mencapai 477.015 penumpang, atau 74,1% dari target proyeksi sebesar 644.102 penumpang.
Secara keseluruhan, penjualan tiket Lebaran 2025 hingga saat ini mencapai 435.760 penumpang, atau 78,4% dari proyeksi 555.678 penumpang. Data ini menunjukkan bahwa masih ada potensi peningkatan jumlah penumpang yang akan melakukan perjalanan laut selama periode arus balik Lebaran. Oleh karena itu, Pelni dan Kemenhub mengimbau masyarakat yang berencana melakukan perjalanan laut untuk segera memesan tiket dan memperhatikan informasi terkini terkait jadwal keberangkatan dan protokol kesehatan yang berlaku.
Pihak Pelni dan Kemenhub terus berkoordinasi secara intensif untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus balik Lebaran 2025. Berbagai langkah antisipasi telah disiapkan, termasuk penambahan armada kapal jika diperlukan, peningkatan frekuensi pelayaran, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19. Masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas di lapangan dan mengikuti arahan yang diberikan demi kelancaran dan keselamatan bersama.
Kesiapan infrastruktur pelabuhan, termasuk fasilitas parkir, ruang tunggu, dan toilet, juga menjadi perhatian utama. Kemenhub telah melakukan inspeksi ke berbagai pelabuhan untuk memastikan bahwa semua fasilitas berfungsi dengan baik dan dapat menampung lonjakan penumpang selama arus balik Lebaran. Selain itu, koordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI juga ditingkatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di area pelabuhan.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antar instansi terkait, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik yang menggunakan transportasi laut.