Anjing Pelacak Polri, Walet, Berperan Vital dalam Penemuan Korban Gempa Myanmar
Walet, Sang Anjing Pelacak Polri, Ungkap Titik Terkuburnya Korban Gempa Myanmar
Tragedi gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar telah memakan ribuan korban jiwa. Di tengah upaya pencarian dan penyelamatan yang intensif, peran serta tim K9 Polri menjadi krusial dalam menemukan korban yang tertimbun reruntuhan. Salah satu anjing pelacak bernama Walet, dari jenis Belgian Malinois, menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam menemukan tiga jasad perempuan di wilayah Naypyidaw.
"Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia," ungkap K9 Officer Iptu Erasmus, menjelaskan proses penemuan yang penuh tantangan. Tim K9, yang terdiri dari Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9, bekerja tanpa lelah di lokasi bencana.
Pencarian yang dimulai sejak siang hari waktu setempat tersebut, membuahkan hasil yang signifikan. Walet, dengan kemampuannya yang terlatih, berhasil mengendus keberadaan korban di antara puing-puing bangunan yang hancur. Setelah penemuan pertama, tim K9 melanjutkan pencarian ke lokasi kedua sekitar pukul 14.00 waktu Myanmar. Kembali, insting tajam Walet membawa tim menemukan titik bau yang mengindikasikan adanya korban lain yang tertimbun.
"Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut," lanjut Iptu Erasmus. Koordinasi yang baik antara tim K9 dan tim evakuasi INASAR menjadi kunci keberhasilan dalam proses identifikasi dan evakuasi korban.
Menurut keterangan dari Aris, tim penyelamat telah menandai banyak lokasi yang diduga terdapat korban. Tim K9 membantu memperjelas lokasi-lokasi tersebut dengan keahlian penciuman mereka. Informasi ini kemudian dikoordinasikan dengan tim evakuasi yang dilengkapi dengan peralatan berat untuk melakukan penggalian dan pengangkatan reruntuhan.
Selain Walet, anjing pelacak lain bernama Gizi juga turut serta dalam operasi pencarian ini. Kedua anjing ini, dengan kemampuan dan pelatihan khusus yang mereka miliki, menjadi aset berharga dalam upaya menemukan korban yang selamat maupun yang telah meninggal dunia.
Gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar ini telah menyebabkan kerusakan parah dan merenggut ribuan nyawa. Hingga saat ini, jumlah korban tewas yang berhasil ditemukan terus bertambah, mencapai angka 2.719 orang. Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan. Peran tim K9 Polri, khususnya anjing pelacak seperti Walet dan Gizi, menjadi sangat penting dalam mempercepat proses identifikasi dan evakuasi korban di tengah kondisi yang sulit dan berbahaya.
Daftar Tim K9 INASAR 1:
- Iptu Erasmus (K9 Officer)
- Aipda M. Sahid (Handler K-9)
- Bripka Hasan Musa (Handler K-9)
- Aipda Triyo Arbi (Veterinarian K-9)
Daftar Anjing Pelacak:
- K9 Gizi
- K9 Walet