Korlantas Polri Catat Penurunan Signifikan Angka Fatalitas Kecelakaan Selama Mudik Lebaran 2025
Korlantas Polri Catat Penurunan Signifikan Angka Fatalitas Kecelakaan Selama Mudik Lebaran 2025
Jakarta - Kabar menggembirakan datang dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait pelaksanaan Operasi Ketupat pengamanan arus mudik Lebaran 2025. Data yang dirilis menunjukkan penurunan signifikan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi indikator positif dari berbagai upaya preventif dan edukasi yang telah dilakukan oleh Polri serta peningkatan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara.
Brigadir Jenderal Raden Slamet Santoso, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, mengungkapkan bahwa angka kematian akibat kecelakaan selama periode arus mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan sebesar 28%. Penurunan ini sejalan dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas secara keseluruhan sebesar 31%. "Alhamdulillah, sepanjang arus mudik ini, angka kecelakaan mengalami penurunan hingga 31%, baik dari sisi jumlah kejadian maupun tingkat fatalitasnya. Angka korban meninggal dunia juga turun signifikan, mencapai 28%," ujar Brigjen Slamet kepada awak media di Command Center Km 29, Kamis (3/4/2025).
Penurunan angka kecelakaan dan fatalitas ini merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam pengamanan arus mudik Lebaran. Korlantas Polri telah melakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan patroli dan penjagaan di titik-titik rawan kecelakaan, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, hingga sosialisasi keselamatan berkendara kepada masyarakat.
Faktor Penentu Penurunan Angka Kecelakaan
Brigjen Slamet juga menyoroti beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan angka kecelakaan ini. Salah satunya adalah peningkatan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan berkendara. Masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga kondisi fisik dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh, serta menghindari perilaku berkendara yang berisiko.
"Kami melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam berkendara. Mereka lebih berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas. Ini adalah perkembangan yang sangat positif dan kami berharap tren ini terus berlanjut," kata Brigjen Slamet.
Namun, Brigjen Slamet juga mengingatkan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Berdasarkan data yang dihimpun, mayoritas kecelakaan selama arus mudik Lebaran 2025 melibatkan sepeda motor. Penyebab utama kecelakaan adalah faktor manusia, seperti kelelahan, kurang konsentrasi, dan kurang menjaga jarak aman antar kendaraan.
"Kecelakaan masih didominasi oleh pengguna sepeda motor, terutama di jalan arteri. Penyebabnya rata-rata karena kurang konsentrasi, kurang menjaga jarak, dan kelelahan," jelasnya.
Imbauan untuk Arus Balik
Menjelang arus balik Lebaran, Korlantas Polri mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan berkendara. Pastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan. Istirahat yang cukup jika merasa lelah atau mengantuk, dan patuhi semua peraturan lalu lintas yang berlaku.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan arus balik untuk menjaga kesehatan fisik dan kendaraannya. Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan. Jangan memaksakan diri jika merasa lelah atau mengantuk. Keselamatan adalah yang utama," tegas Brigjen Slamet.
Korlantas Polri juga mengingatkan masyarakat untuk memahami aturan berkendara di jalan tol, terutama saat ada rekayasa lalu lintas seperti one way. Jalur kanan di jalan tol diperuntukkan untuk mendahului, sementara saat one way, jalur kiri yang digunakan untuk mendahului. Pemahaman yang benar mengenai aturan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Data Kecelakaan Mudik Lebaran 2025:
- Penurunan angka fatalitas: 28%
- Penurunan angka kecelakaan: 31%
- Jenis kendaraan terlibat: Sepeda motor mendominasi (2334 kendaraan), Mobil penumpang (107)
- Penyebab utama: Kelelahan, Kurang Konsentrasi, Tidak menjaga jarak aman