Abrasi Sungai Ancam Permukiman di Jambi, Rumah Warga Amblas Telan Perabotan
Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi beberapa hari terakhir memicu abrasi sungai yang mengkhawatirkan. Dampaknya, dapur sebuah rumah warga di Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, ambles sedalam tiga meter, Kamis (3/4/2025).
Kejadian ini tidak hanya merusak bangunan rumah, tetapi juga 'menelan' sejumlah perabotan rumah tangga milik Ibnu (42), sang pemilik rumah. Kulkas dan mesin cuci menjadi korban keganasan abrasi tersebut.
"Saat kejadian, saya sedang beristirahat. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti gempa. Ternyata dapur sudah ambles dan barang-barang di dalamnya ikut masuk lubang," tutur Ibnu, menggambarkan kengerian yang dialaminya.
Beruntung, Ibnu dan keluarganya selamat dari kejadian tersebut karena tidak berada di dapur saat amblas terjadi. Namun, kini mereka harus beradaptasi dengan kondisi darurat. Aktivitas memasak dan mencuci piring terpaksa dilakukan di luar rumah, karena Ibnu khawatir dapur akan ambles lebih parah jika digunakan.
Ibnu berharap Pemerintah Kota Jambi segera turun tangan memberikan bantuan untuk mengatasi masalah ini. Ia cemas jika abrasi terus berlanjut, akan lebih banyak bagian rumahnya yang ambles.
Menanggapi kejadian ini, Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, langsung meninjau lokasi. Ia menyatakan keprihatinannya atas banyaknya rumah warga yang terdampak abrasi karena posisinya terlalu dekat dengan aliran sungai.
Kemas juga memberikan peringatan keras kepada para pengembang perumahan yang membangun di sekitar aliran sungai. Ia menekankan pentingnya mematuhi peraturan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk mencegah dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat.
"Rumah-rumah yang berada di tepi sungai menjadi korban. Kami akan bertindak tegas terhadap pelaku usaha yang menyebabkan banjir. Mereka harus mematuhi izin amdal yang telah ditetapkan," tegas Kemas.
Ia menambahkan, jika masih ada pengembang yang melanggar izin amdal, DPRD Kota Jambi bersama pemerintah akan mencabut izin usaha mereka. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak buruk pembangunan yang tidak bertanggung jawab.
Dampak Abrasi Sungai
Abrasi sungai adalah proses pengikisan tanah oleh aliran air sungai. Proses ini dapat dipercepat oleh berbagai faktor, seperti:
- Hujan deras: Meningkatkan volume dan kecepatan aliran sungai, sehingga mempercepat pengikisan tanah.
- Perubahan tata guna lahan: Pembukaan lahan untuk permukiman atau kegiatan lainnya dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menahan erosi.
- Pembangunan di tepi sungai: Bangunan yang terlalu dekat dengan sungai dapat mengganggu aliran air dan mempercepat abrasi.
Langkah Antisipasi
Untuk mengatasi masalah abrasi sungai, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pengembang, dan masyarakat. Beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan antara lain:
- Penegakan peraturan amdal: Pemerintah harus tegas dalam menegakkan peraturan amdal untuk mencegah pembangunan yang merusak lingkungan.
- Penataan ruang yang tepat: Tata ruang harus memperhatikan keberadaan sungai dan memberikan ruang yang cukup untuk aliran air.
- Pembangunan infrastruktur pengendali banjir: Pembangunan tanggul, normalisasi sungai, dan infrastruktur lainnya dapat membantu mengendalikan banjir dan mengurangi abrasi.
- Kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membangun di tepi sungai.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan masalah abrasi sungai dapat diatasi dan permukiman warga dapat terlindungi.