Antisipasi Bencana Susulan, Polri Siagakan Tim K9 Tambahan untuk Misi SAR di Myanmar

markdown Tim Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus menunjukkan komitmennya dalam membantu penanganan pasca-gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar beberapa waktu lalu. Sebagai bentuk antisipasi dan dukungan berkelanjutan, Polri telah menyiapkan tiga regu K9 (anjing pelacak) tambahan yang siap diterjunkan jika diperlukan.

Kepala Korps Sabhara Baharkam Polri, Irjen Mulia Hasudungan Ritonga, secara langsung menginstruksikan Direktorat Polisi Satwa untuk mempersiapkan tim K9 cadangan ini. Langkah ini diambil sebagai respons positif terhadap kinerja luar biasa yang ditunjukkan oleh tim K9 Polri sebelumnya, yang dikenal dengan nama Walet. Walet, anjing pelacak andalan Polri, telah berhasil menemukan tiga jenazah korban gempa dan memberikan indikasi keberadaan jenazah lain di bawah reruntuhan.

"Sudah banyak yang ditanda-tandain," ujar Kombes Gatot Aris, Kasubdit Pelacakan dan Tangkal (Cakkal) Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri. "Nanti kita koordinasi ke tim evakuasi agar mereka menggunakan peralatan melakukan penggalian atau pengangkatan reruntuhan."

Kinerja Walet yang gemilang dalam membantu tim INASAR (Indonesia Search and Rescue) menemukan korban yang terjebak reruntuhan bangunan menjadi alasan utama Kakorsabhara untuk meningkatkan kesiapsiagaan K9 Polri. Dengan adanya tim cadangan, Polri siap memberikan bantuan maksimal jika sewaktu-waktu dibutuhkan di Myanmar.

"Perintah Kakorsabhara untuk menyiapkan tiga regu cadangan. Karena melihat tim 1 melakukan kinerja yang luar biasa," tegas Kombes Gatot Aris.

Penyiapan tim K9 cadangan ini dilakukan secara bertahap dan sesuai prosedur yang berlaku. Polri memastikan bahwa tim yang disiapkan memiliki kemampuan dan kesiapan yang optimal untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret lalu, merupakan gempa terkuat yang melanda negara tersebut dalam lebih dari satu abad. Gempa dahsyat ini telah menyebabkan kerusakan parah, termasuk robohnya pagoda kuno dan bangunan modern.

Menurut laporan Reuters, pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing, memperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa akan terus meningkat dan diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 orang. Selain itu, dilaporkan juga terdapat 4.521 orang terluka dan 441 orang masih dinyatakan hilang.

Dengan adanya penambahan tim K9 cadangan, diharapkan upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Polri terus berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung upaya pemulihan pasca-bencana di negara tersebut.

Berikut adalah rincian persiapan tim K9 cadangan Polri:

  • Jumlah Regu: 3 regu
  • Tujuan: Membantu pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar
  • Status: Siap diterjunkan jika diperlukan
  • Koordinasi: Bekerja sama dengan tim INASAR dan tim evakuasi lainnya

Polri berharap dengan langkah ini, dapat meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak gempa dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.