Penerbang Bernyali: Bessie Coleman, Pionir Afro-Amerika yang Mengangkasa Melawan Diskriminasi
Bessie Coleman: Mengangkasa Melawan Diskriminasi di Era Awal Penerbangan
Di awal abad ke-20, Amerika Serikat masih dibayangi prasangka rasial dan gender yang membatasi peluang perempuan, terutama mereka yang berasal dari komunitas Afro-Amerika dan suku asli. Di tengah kondisi sosial yang penuh tantangan ini, muncul seorang perempuan bernama Bessie Coleman, yang memiliki mimpi besar untuk terbang dan mengukir namanya dalam sejarah penerbangan.
Mimpi yang Terhalang Diskriminasi
Bessie Coleman lahir pada 26 Januari 1892, di Texas, dari keluarga petani. Sebagai salah satu dari 13 bersaudara, ia tumbuh dalam lingkungan yang sederhana, namun memiliki semangat belajar yang tinggi. Meski kondisi sekolahnya serba kekurangan, Bessie menunjukkan prestasi yang gemilang dan berhasil melanjutkan pendidikan hingga SMA.
Namun, mimpi Bessie untuk menjadi pilot terbentur tembok diskriminasi yang tinggi. Pada masa itu, sangat sulit bagi perempuan, apalagi perempuan kulit hitam, untuk mendapatkan pelatihan penerbangan di Amerika Serikat. Sekolah-sekolah penerbangan menolak lamarannya mentah-mentah karena ras dan jenis kelaminnya. Tetapi Bessie tidak menyerah, dia membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai cita-cita.
Terbang ke Prancis, Meraih Mimpi
Alih-alih menyerah pada keadaan, Bessie Coleman mengambil langkah berani dengan pindah ke Prancis. Di sana, ia mendaftar di sekolah penerbangan Caudron Brother di Le Crotoy. Bessie menjadi satu-satunya siswa berkulit hitam di kelasnya. Ia harus berjuang keras untuk menguasai keterampilan menerbangkan pesawat biplan yang seringkali mengalami kerusakan di udara. Bahkan, ia menyaksikan kecelakaan fatal yang menimpa teman sekelasnya. Namun, kejadian itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar.
Setelah tujuh bulan pelatihan intensif, Bessie Coleman berhasil meraih lisensi penerbangannya dari Fédération Aéronautique Internationale. Ia menjadi perempuan kulit hitam pertama dan perempuan penduduk asli Amerika pertama di dunia yang mendapatkan lisensi pilot. Setelah menyelesaikan pelatihan tambahan di Paris, Bessie kembali ke Amerika Serikat sebagai pahlawan baru.
Kembali ke Amerika, Menantang Batasan
Kedatangan Bessie Coleman disambut dengan antusias oleh media Amerika. Kisahnya menginspirasi banyak orang, terutama komunitas Afro-Amerika yang selama ini terpinggirkan. Namun, perjuangan Bessie belum berakhir. Ia ingin meningkatkan keterampilannya dalam pertunjukan udara, tetapi lagi-lagi menghadapi penolakan dari sekolah-sekolah penerbangan di Amerika Serikat.
Bessie Coleman tidak patah semangat. Ia kembali ke Eropa, mengunjungi Jerman, Belanda, dan Prancis, untuk mempelajari trik-trik penerbangan yang menjadi populer pada era 1920-an. Sekembalinya ke Amerika Serikat, ia menjadi bintang pertunjukan udara yang memukau penonton dengan aksi-aksi menantang seperti terjun payung, berjalan di atas sayap pesawat, dan melakukan manuver-manuver akrobatik di udara.
Warisan Abadi Bessie Coleman
Bessie Coleman tidak hanya menjadi pilot yang handal, tetapi juga aktivis yang gigih memperjuangkan kesetaraan ras. Ia menggunakan ketenarannya untuk memberikan pidato tentang penerbangan kepada khalayak yang sebagian besar berkulit hitam dan berencana untuk membuka sekolah penerbangan sendiri bagi kaum muda Afro-Amerika. Sayangnya, mimpi Bessie harus terhenti ketika ia meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada 30 April 1926, di usia 34 tahun.
Meski hidupnya singkat, Bessie Coleman telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah penerbangan. Ia membuka jalan bagi generasi pilot wanita dan pilot kulit hitam berikutnya. Semangatnya yang pantang menyerah dan keberaniannya dalam menghadapi diskriminasi telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
Pencapaian Bessie Coleman:
- Pilot wanita Afro-Amerika pertama yang memiliki lisensi.
- Wanita penduduk asli Amerika pertama yang memiliki lisensi pilot.
- Pionir dalam pertunjukan udara.
- Aktivis yang memperjuangkan kesetaraan ras.
Beberapa Fakta Singkat tentang Bessie Coleman:
- Lahir di Texas pada 26 Januari 1892.
- Meninggal di Jacksonville, Florida, pada 30 April 1926.
- Dikenal dengan julukan "Queen Bess" dan "Brave Bess".
Bessie Coleman dimakamkan di Pemakaman Lincoln di Chicago dan setiap tahunnya, pada tanggal 30 April, para pilot kulit hitam melakukan penerbangan lintas udara dan menaburkan bunga di makamnya untuk menghormati jasa-jasanya.