DPR Gandeng Warganet Ciptakan Solusi Perdamaian Israel-Palestina: Inisiatif #ADKTchallenge Tuai Respon Positif

DPR Gandeng Warganet Ciptakan Solusi Perdamaian Israel-Palestina: Inisiatif #ADKTchallenge Tuai Respon Positif

Konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan terus menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menyikapi situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza, anggota DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengambil inisiatif dengan melibatkan masyarakat luas, khususnya warganet, untuk turut serta mencari solusi konstruktif. Melalui kampanye daring bertajuk #ADKTchallenge, Doli mengajak netizen untuk menyumbangkan ide-ide segar dan inovatif guna merajut jalan perdamaian antara kedua negara.

"Kita tidak bisa hanya berdiam diri melihat pelanggaran kemanusiaan terjadi di depan mata," tegas Doli. "Pemerintah dan masyarakat Indonesia telah berupaya membantu melalui jalur diplomasi dan bantuan kemanusiaan, namun kita tidak boleh menyerah. Perlu lebih banyak pihak yang bersuara, termasuk warga negara, di tengah kebuntuan berbagai organisasi internasional dalam menekan Israel."

Inisiatif #ADKTchallenge yang digagas Doli melalui platform media sosial pribadinya, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan WA, ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dalam waktu kurang dari satu minggu, terkumpul sekitar 51 usulan resolusi damai yang beragam dari berbagai latar belakang.

"Luar biasa kepedulian masyarakat kita atas saudara-saudara di Palestina," ungkap Doli. "Ide-ide segar dan solutif muncul dari netizen, yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang memahami apa yang sedang terjadi."

Beberapa usulan menarik yang muncul dari #ADKTchallenge antara lain:

  • @dadan_sukmaif: Menekankan bahwa konflik Palestina bukan hanya masalah politik, tetapi juga masalah kemanusiaan dan tanggung jawab moral umat dunia. Ia menyerukan keberanian dunia internasional untuk bersikap adil dan menghentikan standar ganda dalam penegakan hukum dan hak asasi manusia terhadap Israel.
  • Tengku Aziddin: Mengusulkan empat solusi komprehensif, yaitu solusi politik, ekonomi, sosial, dan internasional untuk mengakhiri konflik secara permanen.
  • @dearadeaz: Menganalisis konflik dari perspektif Hegemonic Stability Theory, menyoroti ketimpangan kekuatan global yang didominasi oleh dukungan AS terhadap Israel. Ia menyerukan perlunya kekuatan penyeimbang baru dari BRICS, OKI, atau blok lain untuk menekan Israel secara nyata.

Selain melalui #ADKTchallenge, Doli juga aktif menyuarakan isu Palestina melalui tulisan-tulisan opininya di berbagai media. Kumpulan pemikirannya tersebut dibukukan dalam buku berjudul 'Kaca-Mata Doli Kurnia' yang terbit pada Februari 2025. Salah satu agenda penting yang ia usung adalah peningkatan tekanan diplomasi melalui peran aktif parlemen/DPR di berbagai forum diplomasi dunia.

"Sebagai anggota Inter-Parliamentary Union (IPU), DPR harus mengambil peran untuk mendorong isu Palestina sebagai topik global hari ini dan di masa depan," tegas Doli. Ia menekankan bahwa peran Indonesia di IPU semakin menguat dari tahun ke tahun, dan DPR RI telah berhasil menggolkan sejumlah agenda penting, seperti Nusa Dua Declaration yang bertujuan untuk memobilisasi peran aktif parlemen dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Doli meyakini bahwa dengan predikat Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, suara DPR di IPU dapat mempengaruhi parlemen negara lain untuk mengambil inisiatif atas konflik Israel-Palestina. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi warganet, Doli akan memberikan penghargaan berupa enam buku karyanya kepada lima netizen terpilih yang telah menyumbangkan ide-ide cerdas terkait Palestina.

Inisiatif Ahmad Doli Kurnia ini menjadi contoh bagaimana kekuatan media sosial dan partisipasi masyarakat dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi atas permasalahan global yang kompleks. Dengan melibatkan warganet, diharapkan akan muncul perspektif baru dan solusi inovatif yang dapat berkontribusi pada terciptanya perdamaian abadi di Timur Tengah.