Ribuan Warga Berau Terjebak di Pengungsian: Banjir Bandang Landa Delapan Desa
Banjir Landa Berau: Ribuan Warga Mengungsi, Bantuan Terus Mengalir
Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sejak akhir Maret 2025, masih menyisakan duka mendalam bagi ribuan warganya. Hingga Kamis, 3 April 2025, sebanyak 2.722 kepala keluarga (KK) masih bertahan di tenda-tenda pengungsian, menunggu air surut dan kehidupan kembali normal.
Delapan kampung, yakni Inaran, Bena Baru, Tumbit Dayak, Long Lanuk, Pegat Bukur, Tumbit Melayu, dan Labanan Makarti, masih terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 0,5 hingga 1,5 meter. Kondisi ini diperparah dengan aliran air dari hulu yang belum sepenuhnya berhenti, menyebabkan genangan air bertahan lebih lama.
Upaya Penanganan dan Distribusi Bantuan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau bersama tim gabungan terus berupaya menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Selain logistik dan kebutuhan pokok, tim medis juga diterjunkan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan, khususnya untuk mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan infeksi kulit.
Di tingkat provinsi, BPBD Kaltim dan Dinas Sosial turut aktif dalam penanganan bencana ini. Komunitas Adat Terpencil (KAT) menjadi salah satu fokus utama dalam penyaluran bantuan. Dapur umum didirikan untuk menyediakan makanan bagi pengungsi, dengan kapasitas produksi mencapai 200 porsi per hari.
Untuk mempercepat distribusi bantuan, dua posko utama didirikan:
- Posko Induk: Berlokasi di Kantor BPBD Berau, Tanjung Redeb.
- Posko Tumbit Melayu dan Posko Pegat Bukur: Bertanggung jawab menyalurkan bantuan ke kampung-kampung yang terdampak parah.
Imbauan dan Kewaspadaan
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban banjir dan memberikan dukungan moral. Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyalurkan bantuan secara bertahap sejak Jumat, 28 Maret 2025, meliputi tenda, perahu karet, bahan pangan, pakaian, dan selimut. Total bantuan yang telah dikirimkan mencapai lebih dari Rp1 miliar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau mengingatkan bahwa potensi hujan lebat masih berlanjut hingga 3 April 2025, sehingga risiko banjir susulan masih tinggi. Wakil Gubernur Seno Aji mengimbau warga di daerah pesisir dan perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor. Imbauan kesiapsiagaan bencana hidrologi telah disebarkan ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur sebagai langkah mitigasi.
Dampak Banjir dan Korban
Banjir yang terjadi sejak 24 Maret 2025 telah merendam ribuan rumah dan fasilitas umum, termasuk:
- Dua sekolah dasar
- Empat puskesmas pembantu
- Tiga taman kanak-kanak
Dua jembatan di Kampung Labanan Makarti dilaporkan tertutup longsor. Dua warga lanjut usia (lansia) meninggal dunia akibat kelelahan dan diduga terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri. BPBD Kaltim mengonfirmasi bahwa kematian mereka bukan disebabkan oleh banjir secara langsung, melainkan dampak dari kondisi fisik yang memburuk selama evakuasi.
Pemerintah daerah bersama berbagai pihak terus berupaya mengatasi dampak banjir ini. Diharapkan, kondisi cuaca segera membaik sehingga air surut sepenuhnya dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing. Bantuan dan dukungan terus mengalir untuk meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.