Sanksi Ukraina Jadi Alasan Rusia Lolos dari Tarif Impor AS
Rusia Lolos dari Tarif Impor AS: Dampak Sanksi Ukraina
Washington D.C. – Dalam perkembangan terbaru kebijakan perdagangan Amerika Serikat, Rusia tidak termasuk dalam daftar negara yang dikenakan tarif balasan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Keputusan ini memicu berbagai pertanyaan dan spekulasi mengenai alasan di balik pengecualian tersebut.
Menurut pernyataan resmi dari Gedung Putih, absennya Rusia dari daftar tarif balasan bukan berarti AS melunak terhadap Moskow. Justru sebaliknya, sanksi ekonomi yang telah dijatuhkan kepada Rusia terkait konflik di Ukraina telah secara signifikan membatasi volume perdagangan antara kedua negara.
"Sanksi yang berasal dari perang di Ukraina telah menekan perdagangan antara kedua negara menjadi mendekati nol," demikian pernyataan Gedung Putih seperti dikutip dari Newsweek pada Kamis (3/4/2025). Dengan kata lain, penerapan tarif tambahan dianggap tidak akan memberikan dampak signifikan karena aktivitas perdagangan sudah sangat minim.
Selain Rusia, beberapa negara lain juga tidak dikenakan tarif balasan, yakni Belarus, Kuba, dan Korea Utara. Pejabat Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa negara-negara ini sudah dikenai sanksi dan tarif yang substansial. Penerapan tarif baru dinilai tidak akan memberikan efek yang berarti.
"Mereka sudah menghadapi tarif yang sangat tinggi dan sanksi yang telah kami terapkan sebelumnya," ungkap pejabat tersebut kepada The New York Times.
Kanada dan Meksiko juga mendapatkan pengecualian serupa. Namun, dalam kasus kedua negara tetangga AS ini, alasannya adalah karena mereka telah dikenakan tarif tambahan sebesar 25% untuk semua barang yang masuk ke AS.
Daftar Negara yang Tidak Dikenakan Tarif Balasan:
Berikut adalah daftar lengkap negara-negara yang tidak dikenakan tarif timbal balik oleh Amerika Serikat:
- Belarus
- Burkina Faso
- Kanada
- Kuba
- Meksiko
- Korea Utara
- Palau
- Rusia
- Seychelles
- Somalia
- Kota Vatikan
Kebijakan tarif balasan ini sendiri merupakan bagian dari strategi pemerintahan Trump untuk menekan mitra dagang agar mengurangi hambatan perdagangan terhadap produk-produk AS. Dengan menerapkan tarif, diharapkan negara-negara tersebut akan terdorong untuk membuka pasar mereka dan menciptakan lapangan bermain yang lebih adil bagi perusahaan-perusahaan Amerika.