Mensos Jalin Silaturahmi dengan Kiai Tapal Kuda, Mohon Restu untuk Sekolah Rakyat Gagasan Presiden
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk mempererat tali silaturahmi dengan para tokoh agama dan kepala daerah di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kunjungan ini menjadi sarana penting untuk meminta dukungan terhadap inisiatif strategis pemerintah, yaitu pendirian Sekolah Rakyat.
Safari silaturahmi Gus Ipul dimulai dengan mengunjungi Pesantren Sidogiri di Pasuruan, sebuah lembaga pendidikan Islam yang telah berdiri kokoh selama hampir tiga abad. Di sana, beliau berdialog dengan KH Fuad Nur Hasan, pengasuh pesantren, membahas berbagai isu sosial dan pendidikan. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo, yang memiliki sejarah panjang sejak tahun 1839. Di pesantren ini, Gus Ipul bertemu dengan KH Mutawakil Alallah, pengasuh pesantren, serta Bupati Probolinggo Mohammad Haris dan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Kehadiran para pemimpin daerah ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Tidak berhenti di situ, Gus Ipul melanjutkan silaturahmi ke Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, di mana beliau bertemu dengan KH Zuhri Zaini. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Bupati Pamekasan Khalilurahman, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, dan Wakil Bupati Probolinggo Fahmi AHZ. Rangkaian kunjungan ini diakhiri di Markas Syubanul Muslimin di Pesantren Nurul Qodim, di mana Gus Ipul berdiskusi dengan KH Hafidzul Hakiem Noer.
Dalam setiap pertemuan, Gus Ipul menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto serta memohon doa restu agar beliau senantiasa diberikan kesehatan dan keberhasilan dalam memimpin bangsa. Lebih lanjut, Gus Ipul memaparkan visi dan misi Sekolah Rakyat, sebuah gagasan yang digagas oleh Presiden Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi wadah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita dan meningkatkan taraf hidup.
"Kami sampaikan kepada para kiai, Sekolah Rakyat ini adalah gagasan Presiden agar bisa menjadi sarana mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan," ujar Gus Ipul. Dukungan dari para kiai dan tokoh agama sangat penting karena mereka memiliki pengaruh besar di masyarakat. Dengan dukungan mereka, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Saat ini, usulan pendirian Sekolah Rakyat telah mencapai lebih dari 300 lokasi. Kementerian Sosial bersama dengan kementerian dan lembaga terkait sedang melakukan proses verifikasi untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah yang didirikan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Targetnya, tahun ini akan ada lebih dari 80 titik sekolah yang dapat beroperasi. Sebanyak 53 lokasi telah selesai diverifikasi, sementara sisanya masih dalam proses survei. Gus Ipul berharap agar 80 hingga 100 titik sekolah dapat memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ini.
Inisiatif Sekolah Rakyat ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Dengan menggandeng para tokoh agama dan kepala daerah, pemerintah berharap dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan program ini akan menjadi investasi berharga bagi masa depan bangsa, karena pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesempatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah daftar pesantren yang dikunjungi Mensos Gus Ipul:
- Pesantren Sidogiri, Pasuruan
- Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo
- Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo
- Markas Syubanul Muslimin di Pesantren Nurul Qodim
Tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam silaturahmi ini:
- KH Fuad Nur Hasan (Pengasuh Pesantren Sidogiri)
- KH Mutawakil Alallah (Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong)
- KH Zuhri Zaini (Pengasuh Pesantren Nurul Jadid)
- KH Hafidzul Hakiem Noer
- Mohammad Haris (Bupati Probolinggo)
- Wahyu Hidayat (Wali Kota Malang)
- Khalilurahman (Bupati Pamekasan)
- Abdul Hamid Wahid (Bupati Bondowoso)
- Fahmi AHZ (Wakil Bupati Probolinggo)