Kontroversi di Turki: Mourinho Terancam Sanksi Akibat Insiden dengan Pelatih Galatasaray
Kontroversi di Turki: Mourinho Terancam Sanksi Akibat Insiden dengan Pelatih Galatasaray
Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho, kembali menjadi sorotan setelah terlibat insiden kontroversial dengan pelatih Galatasaray, Okan Buruk, usai pertandingan perempat final Piala Liga Turki yang berlangsung pada Kamis (3/4/2025) dini hari WIB. Fenerbahce harus mengakui keunggulan Galatasaray dengan skor 1-2, yang sekaligus mengakhiri langkah mereka di turnamen tersebut.
Insiden tersebut terjadi tak lama setelah peluit akhir dibunyikan. Mourinho, secara tiba-tiba, mendekati Okan Buruk dan melakukan tindakan yang dianggap tidak pantas, yaitu mencubit hidung sang pelatih Galatasaray. Okan Buruk terlihat terkejut dan kesakitan akibat perbuatan Mourinho, bahkan sempat berguling-guling di lapangan. Aksi ini memicu kericuhan di antara pemain kedua tim.
Akibat kericuhan tersebut, wasit mengeluarkan tiga kartu merah. Mert Yandaz dari Fenerbahce diusir dari lapangan, sementara Galatasaray harus kehilangan Kerem Demirbay dan Baris Yilmaz. Insiden ini menambah panas tensi pertandingan yang memang sudah berjalan sengit sejak awal.
Federasi Sepak Bola Turki (TFF) telah membuka investigasi terkait insiden ini. Jose Mourinho terancam sanksi berat jika terbukti bersalah. Berdasarkan laporan dari Daily Mail, Mourinho dapat menghadapi hukuman larangan mendampingi tim dalam beberapa pertandingan.
Potensi Hukuman untuk Mourinho:
Menurut Aturan Disiplin Sepak Bola Turki, tindakan Mourinho dapat diinterpretasikan dalam dua kategori:
- Tindakan Tidak Sportif: Jika dianggap sebagai tindakan tidak sportif, Mourinho terancam larangan mendampingi tim dalam 1 hingga 3 pertandingan.
- Serangan: Jika dianggap sebagai bentuk serangan, hukuman yang lebih berat menanti Mourinho, yaitu larangan mendampingi tim dalam 5 hingga 10 pertandingan atau larangan beraktivitas di sepak bola selama 45 hingga 90 hari.
Hukuman terberat akan membuat Mourinho absen mendampingi Fenerbahce hingga akhir musim Liga Turki. Ini tentu menjadi kerugian besar bagi Fenerbahce, mengingat mereka masih memiliki sembilan pertandingan penting yang harus dijalani dalam perburuan gelar juara.
Saat ini, Fenerbahce berada di peringkat kedua klasemen Liga Turki dengan mengumpulkan 65 poin. Mereka terpaut 6 poin dari Galatasaray, yang kokoh di puncak klasemen. Absennya Mourinho akan menjadi pukulan telak bagi mental dan strategi tim.
Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Jose Mourinho terlibat dalam kontroversi. Sebelumnya, ia pernah dihukum karena mengkritik wasit dan dituduh melakukan tindakan rasisme, termasuk dalam pertandingan melawan Galatasaray. Rekam jejak ini tentu akan menjadi pertimbangan bagi TFF dalam menjatuhkan hukuman.
Kasus ini menjadi ujian berat bagi Mourinho dan Fenerbahce. Sanksi berat dapat menggagalkan ambisi mereka untuk meraih gelar juara Liga Turki musim ini. Sementara itu, Galatasaray berharap insiden ini tidak mengganggu fokus mereka dalam mempertahankan posisi puncak klasemen.
Federasi Sepak Bola Turki diharapkan dapat mengambil keputusan yang adil dan bijaksana berdasarkan fakta-fakta yang ada. Keputusan tersebut akan menjadi preseden penting dalam menegakkan disiplin dan sportivitas di sepak bola Turki.