Arus Balik Lebaran 2025: Jalur Nagreg Alami Kepadatan, Oneway Diberlakukan Sementara

Arus Balik Lebaran di Nagreg Meningkat, Polisi Terapkan One Way

Malam ini, jalur Lingkar Nagreg di Kabupaten Bandung menunjukkan peningkatan signifikan dalam volume kendaraan arus balik Lebaran 2025. Kondisi ini menyebabkan kepadatan lalu lintas yang memerlukan intervensi dari pihak kepolisian.

Menurut pantauan di lapangan pada Kamis, 3 April 2025, pukul 22.00 WIB, antrean kendaraan mengular hingga mencapai panjang sekitar lima kilometer. Kepadatan terkonsentrasi mulai dari jembatan Ciherang Nagreg, melintasi terowongan Nagreg, hingga area Lingkar Barat Nagreg. Pengguna jalan hanya dapat melaju dengan kecepatan rendah, sesekali terhenti akibat padatnya kendaraan. Situasi diperburuk dengan kondisi cuaca hujan ringan.

Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, mengonfirmasi bahwa peningkatan arus balik Lebaran sudah mulai terasa. Data menunjukkan pergerakan 81.274 kendaraan menuju arah Bandung pada hari tersebut. "Hari ini tercatat kurang lebih 81.274 kendaraan bergerak menuju Bandung," ungkap Kombes Aldi kepada detikJabar.

Untuk mengatasi kepadatan yang terjadi, pihak kepolisian telah menerapkan skema one way secara situasional. Kombes Aldi menjelaskan bahwa jalur menuju Limbangan, Kabupaten Bandung, terpantau ramai lancar. "Karena terjadi kepadatan, kami melakukan contraflow (CB) one way sepenggal mengarah ke Bandung sebanyak tiga kali, dan dari Bandung ke Leles satu kali," jelasnya.

Antisipasi Kepadatan Arus Balik Lebaran di Nagreg

Kepadatan arus balik Lebaran di jalur Nagreg merupakan fenomena tahunan yang perlu diantisipasi. Beberapa faktor yang menyebabkan kepadatan di jalur ini antara lain:

  • Volume Kendaraan Tinggi: Peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan setelah periode libur Lebaran menyebabkan kapasitas jalan tidak mencukupi.
  • Geometri Jalan: Karakteristik jalan di Nagreg yang berkelok dan memiliki tanjakan curam memperlambat laju kendaraan, terutama kendaraan berat.
  • Pertemuan Arus: Jalur Nagreg menjadi titik pertemuan arus dari berbagai arah, termasuk dari arah Tasikmalaya, Garut, dan Bandung.
  • Faktor Cuaca: Kondisi cuaca seperti hujan dapat mengurangi jarak pandang dan membuat pengemudi lebih berhati-hati, sehingga memperlambat laju kendaraan.

Untuk mengatasi kepadatan arus balik di Nagreg, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemberlakuan One Way dan Contraflow: Skema ini efektif untuk memprioritaskan satu arah arus lalu lintas pada waktu-waktu tertentu.
  • Pengaturan Lalu Lintas oleh Petugas: Kehadiran petugas kepolisian di titik-titik rawan macet sangat penting untuk mengatur lalu lintas dan memberikan informasi kepada pengguna jalan.
  • Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan CCTV dan aplikasi navigasi dapat membantu memantau kondisi lalu lintas secara real-time dan memberikan informasi kepada pengguna jalan.
  • Sosialisasi dan Imbauan: Mengimbau pemudik untuk menghindari puncak arus balik, memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, dan beristirahat jika lelah.

Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan kepadatan arus balik Lebaran di Nagreg dapat diminimalkan dan perjalanan pemudik menjadi lebih lancar dan aman.