Tragedi di Gubeng: Sejoli Ditemukan Meninggal dalam Mobil dengan AC Menyala, Diduga Keracunan Karbon Monoksida

Surabaya Digegerkan dengan Penemuan Dua Jenazah dalam Mobil di Kawasan Gubeng

Kota Surabaya dikejutkan dengan penemuan dua jenazah muda-mudi di dalam sebuah mobil yang terparkir di Jalan Ngagel Jaya Utara, Kecamatan Gubeng. Penemuan tragis ini memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti kematian kedua korban.

Peristiwa ini bermula ketika seorang petugas kebersihan merasa curiga dengan keberadaan mobil tersebut yang tak kunjung berpindah sejak hari Senin (31/3). Kecurigaan tersebut mendorongnya untuk memeriksa lebih dekat, dan alangkah terkejutnya ia mendapati dua orang di dalam mobil tersebut sudah tidak bernyawa.

Korban laki-laki diketahui bernama Hari Aditya, berusia 26 tahun, ditemukan dalam posisi setengah terbaring di kursi pengemudi dengan kaki tertekuk. Sementara itu, korban perempuan, Qusnul Vitria, yang berusia 23 tahun, ditemukan bersandar di pintu kursi penumpang depan.

"Saat ditemukan, mesin mobil dalam keadaan menyala, termasuk AC. Pintu dan jendela mobil juga tertutup rapat," ungkap Kompol Eko Sudarmanto, Kapolsek Gubeng, kepada awak media. Kondisi ini menimbulkan spekulasi awal bahwa kedua korban mungkin mengalami keracunan gas buang atau karbon monoksida yang dihasilkan oleh mesin mobil.

Dugaan Keracunan AC Mencuat, Polisi Lakukan Pendalaman

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi, menjelaskan bahwa dugaan sementara mengarah pada keracunan sebagai penyebab kematian kedua korban. "Tim Gerak Cepat (TGC) kami telah melakukan analisis awal dan menduga bahwa keracunan AC menjadi faktor utama," ujarnya.

Namun, AKP Rina menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pasti kematian. Pihak kepolisian telah membawa jenazah kedua korban ke RSU dr. Soetomo untuk dilakukan autopsi guna mengetahui secara detail penyebab kematian mereka.

Bahaya Karbon Monoksida di Ruang Tertutup

Kasus tragis ini menjadi pengingat akan bahaya laten karbon monoksida (CO) di ruang tertutup. Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar seperti bensin, gas, atau kayu. Paparan CO dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keracunan, bahkan kematian.

Dalam kondisi AC mobil menyala dan jendela tertutup rapat, sirkulasi udara menjadi terbatas. Jika terdapat kebocoran gas buang dari mesin mobil, CO dapat terakumulasi di dalam kabin dan membahayakan penumpang. Gejala keracunan CO meliputi sakit kepala, pusing, mual, muntah, lemas, dan kebingungan. Jika tidak segera ditangani, keracunan CO dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, koma, dan kematian.

Imbauan Kepada Masyarakat

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memastikan ventilasi yang baik saat berada di dalam mobil dengan mesin menyala, terutama dalam kondisi istirahat. Memeriksa kondisi kendaraan secara berkala juga penting untuk mencegah kebocoran gas buang yang dapat membahayakan keselamatan.

Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. Masyarakat diharapkan untuk tidak berspekulasi dan mempercayakan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwajib.