China Pacu Pengembangan Antarmuka Otak-Komputer, Siap Bersaing dengan Neuralink

markdown

China Pacu Pengembangan Antarmuka Otak-Komputer, Siap Bersaing dengan Neuralink

Ambisi China dalam bidang teknologi terus berkembang pesat. Terbaru, Negeri Tirai Bambu ini tengah memacu pengembangan teknologi antarmuka otak-komputer (Brain-Computer Interface/BCI) yang berpotensi menantang dominasi Neuralink, perusahaan milik Elon Musk yang juga fokus pada pengembangan chip otak.

Inisiatif ambisius ini menandai langkah signifikan China dalam perlombaan global untuk menguasai teknologi BCI. Proyek BCI di China ini bertujuan untuk membantu manusia dalam meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi mereka yang menderita disabilitas.

Perkembangan Proyek BCI di China

Proyek BCI di China bukan merupakan inisiatif baru. Riset dan pengembangan di bidang ini telah berlangsung sejak awal 2010-an. Fokus utama dari proyek ini adalah menciptakan perangkat yang memungkinkan individu dengan keterbatasan fisik, seperti cedera tulang belakang, untuk berinteraksi dengan komputer dan lingkungan sekitar mereka hanya dengan menggunakan pikiran.

Salah satu proyek BCI terkemuka di China adalah kolaborasi antara Chinese Institute for Brain Research (CIBR) dan NeuCyber NeuroTech. Mereka mengembangkan chip semi-invasif bernama Beinao No.1. Chip ini bekerja dengan memantau sinyal listrik di otak dan menerjemahkannya menjadi perintah yang dapat dipahami oleh komputer.

Dalam demonstrasi yang dipublikasikan tahun lalu, seorang pasien lumpuh diperlihatkan mampu mengendalikan lengan robot untuk menuangkan air menggunakan pikirannya. Perusahaan berencana untuk melakukan uji klinis formal dengan melibatkan 50 pasien pada tahun 2026.

Perbandingan dengan Neuralink

Neuralink, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2016, juga telah membuat kemajuan signifikan dalam teknologi BCI. Pada tahun 2024, Neuralink membagikan kisah sukses pasien pertamanya, Noland Arbaugh, yang mengalami kelumpuhan dari bahu ke bawah. Arbaugh mampu menggunakan komputer dan bermain game secara mandiri berkat implan chip Neuralink.

Perbedaan utama antara pendekatan China dan Neuralink terletak pada jenis implan yang digunakan. Chip Beinao No.1 bersifat semi-invasif dan ditempatkan di permukaan otak, sementara Neuralink menggunakan implan invasif yang ditanamkan langsung ke dalam otak. Implan invasif Neuralink bertujuan untuk memaksimalkan sinyal yang diterima dari otak, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan efek jangka panjang.

Dukungan Pemerintah dan Potensi Aplikasi

Pemerintah China menunjukkan dukungan kuat terhadap pengembangan teknologi BCI. Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China telah menyatakan minatnya untuk memajukan teknologi ini dan berencana membuat terobosan dalam teknologi utama dan perangkat inti seperti fusi otak-komputer, chip seperti otak, dan model saraf komputasi otak.

Teknologi BCI memiliki potensi aplikasi yang luas, termasuk:

  • Mengemudi tanpa menggunakan tangan (autonomous driving)
  • Realitas virtual (virtual reality)
  • Rehabilitasi medis

Tantangan dan Kekhawatiran

Terlepas dari potensi manfaatnya, teknologi BCI juga menimbulkan sejumlah tantangan dan kekhawatiran. Salah satu kekhawatiran utama adalah keamanan dan kompatibilitas jangka panjang dari implan, terutama implan invasif. Reaksi imun pasca operasi juga menjadi perhatian.

Selain itu, implan semi-invasif mungkin mengalami kesulitan dengan sinyal yang lebih lemah dari otak, yang dapat membatasi efektivitasnya. Aspek etika terkait privasi data dan potensi penyalahgunaan teknologi BCI juga perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Kesimpulan

China menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan teknologi BCI dan siap bersaing dengan pemain global seperti Neuralink. Dengan dukungan pemerintah dan fokus pada inovasi, China berpotensi menjadi pemimpin dalam pengembangan dan penerapan teknologi BCI di masa depan. Namun, penting untuk mengatasi tantangan teknis dan etika yang terkait dengan teknologi ini untuk memastikan bahwa BCI dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab.