Polemik BBM di Kaltim: Gubernur Angkat Bicara di Tengah Gelombang Keluhan Kerusakan Kendaraan
Polemik BBM di Kaltim: Gubernur Angkat Bicara di Tengah Gelombang Keluhan Kerusakan Kendaraan
Gelombang keluhan dari masyarakat Samarinda, Kalimantan Timur, terkait dugaan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan kerusakan kendaraan, memicu respons dari pemerintah provinsi. Di tengah perayaan Idul Fitri, sejumlah warga melaporkan kendaraannya mogok dan memerlukan perbaikan setelah mengisi BBM di berbagai SPBU.
Respon Gubernur Kalimantan Timur
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menyatakan bahwa hingga saat ini belum menerima laporan resmi terkait permasalahan ini. Pernyataan ini muncul di tengah ramainya keluhan warga yang tersebar di media sosial. Gubernur mengklaim bahwa koordinasi dengan Pertamina berjalan baik dan pasokan BBM di Kalimantan dalam kondisi kondusif.
"Alhamdulillah, seluruh BBM dalam kondisi baik dan terkoordinasi dengan baik. Beberapa waktu lalu, GM dari Pertamina datang ke sini dan menyatakan bahwa pasokan BBM di seluruh Kalimantan dalam kondisi kondusif serta terpenuhi dengan baik. Kalau ada antrean, itu terkait BBM subsidi," ujar Gubernur Rudy Mas'ud.
Meski demikian, Gubernur mengakui bahwa dirinya tidak terlalu aktif memantau media sosial, dan lebih memilih menerima keluhan langsung dari masyarakat. Hal ini menjadi sorotan, mengingat banyaknya keluhan yang justru beredar luas di platform daring.
Keluhan Warga yang Meresahkan
Di sisi lain, keluhan warga terus berdatangan. Rian (28), seorang warga Samarinda, menuturkan bahwa motornya mengalami masalah setelah mengisi Pertamax di SPBU kawasan Sambutan. Gejala yang dialami adalah mesin brebet dan kehilangan tenaga. Kejadian ini tentu merugikan, karena dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan Lebaran, terpaksa dialihkan untuk perbaikan kendaraan.
Dimas (27), warga lainnya, mengalami nasib serupa. Ia harus mengeluarkan biaya Rp 500.000 untuk mengganti komponen full pump motornya setelah mengisi BBM di SPBU Kesuma Bangsa. Dimas juga menambahkan bahwa banyak motor lain di bengkel yang mengalami masalah serupa, dan berharap ada tanggung jawab dari pihak terkait.
Standar BBM dan Harapan Warga
Terlepas dari pernyataan Pertamina yang mengklaim bahwa BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo telah memenuhi standar Kementerian ESDM, keluhan dari masyarakat tetap berdatangan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas BBM yang beredar di pasaran.
Warga berharap agar pemerintah dan Pertamina dapat segera mengambil langkah konkret untuk menyelidiki dan menyelesaikan persoalan ini. Transparansi dan tanggung jawab menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas BBM yang dijual.
Berikut poin-poin keluhan dan harapan warga:
- Penyelidikan mendalam terhadap kualitas BBM yang beredar.
- Transparansi informasi mengenai hasil pengujian BBM.
- Tanggung jawab dari pihak terkait atas kerugian yang dialami warga.
- Pengawasan yang lebih ketat terhadap SPBU.
- Solusi jangka panjang untuk menjaga kualitas BBM.
Kasus ini menjadi perhatian serius, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Kualitas BBM yang buruk tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Diharapkan, pemerintah dan Pertamina dapat segera bertindak untuk mengatasi permasalahan ini dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.