Gelombang Tarif Balasan Trump Hantam Ekonomi Global: Indonesia Termasuk dalam Daftar Negara Terdampak

Dampak Luas Kebijakan Tarif Balasan AS di Era Trump

Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terus memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi global. Sebuah analisis terbaru menunjukkan bahwa sejumlah negara mitra dagang AS, termasuk kekuatan ekonomi seperti China, negara-negara Uni Eropa, dan negara berkembang seperti Indonesia, menghadapi tantangan berat akibat tarif balasan yang dikenakan.

Data dari The New York Times mengindikasikan bahwa lebih dari 100 mitra dagang AS terkena dampak dari kebijakan tarif ini. Besaran tarif yang dikenakan bervariasi, dengan beberapa negara menghadapi beban yang cukup besar. China, sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, dikenakan tarif sebesar 34%. Negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja juga merasakan dampaknya dengan tarif masing-masing sebesar 46% dan 49%. Negara-negara lain seperti Taiwan (32%), India (26%), dan Korea Selatan (25%) juga tidak luput dari dampak kebijakan ini.

Uni Eropa, sebagai blok ekonomi besar, terkena tarif impor sebesar 20%. Negara-negara lain seperti Swiss (31%) dan Afrika Selatan (30%) juga masuk dalam daftar negara yang terkena dampak. Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang di Asia Tenggara, menghadapi tarif impor sebesar 32%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Kebijakan pengenaan tarif impor ini umumnya ditujukan kepada negara-negara yang memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS, yang menyebabkan defisit bagi Negeri Paman Sam.

Defisit perdagangan ini muncul karena nilai impor yang masuk ke AS lebih besar daripada nilai ekspornya. Tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump diperkirakan sekitar setengah dari tarif yang dikenakan oleh sejumlah negara kepada AS.

Implikasi di Kawasan ASEAN

Di kawasan ASEAN, dampak tarif balasan ini sangat bervariasi. Kamboja menjadi negara yang paling terpukul dengan tarif sebesar 49%, hanya selisih sedikit dari Laos yang terkena tarif 48%. Singapura dan Timor-Leste menjadi negara dengan tarif terendah, yaitu hanya 10%.

Menurut laporan Forbes, berikut adalah daftar negara-negara ASEAN yang terdampak kebijakan tarif baru Donald Trump beserta tarif yang mereka kenakan terhadap AS:

  • Kamboja: 49% (Tarif ke AS: 97%)
  • Laos: 48% (Tarif ke AS: 95%)
  • Vietnam: 46% (Tarif ke AS: 90%)
  • Myanmar: 44% (Tarif ke AS: 88%)
  • Thailand: 36% (Tarif ke AS: 72%)
  • Indonesia: 32% (Tarif ke AS: 64%)
  • Malaysia: 24% (Tarif ke AS: 47%)
  • Brunei: 24% (Tarif ke AS: 47%)
  • Filipina: 17% (Tarif ke AS: 34%)
  • Singapura: 10% (Tarif ke AS: 10%)
  • Timor-Leste: 10% (Tarif ke AS: 10%)

Kebijakan tarif balasan ini memicu kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global. Negara-negara yang terdampak perlu mencari strategi untuk mengatasi tantangan ini dan menjaga stabilitas ekonomi mereka.