Antisipasi Arus Balik Lebaran 2025: Korlantas Polri Siapkan Serangkaian Strategi Rekayasa Lalu Lintas
Korlantas Polri Siapkan Strategi Hadapi Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan serangkaian strategi komprehensif untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pada puncak arus balik Lebaran 2025. Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kepala Korlantas Polri, mengungkapkan bahwa langkah-langkah antisipatif ini dirancang untuk meminimalkan potensi kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.
"Kami telah menyusun berbagai strategi untuk menghadapi arus balik Lebaran 2025," ujar Irjen Agus Suryo dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
Strategi ini didasarkan pada analisis data pergerakan kendaraan selama arus mudik, di mana tercatat sekitar 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jakarta. Lonjakan ini menjadi dasar pertimbangan utama dalam perencanaan rekayasa lalu lintas.
Skema Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan:
Untuk mengatasi potensi kepadatan lalu lintas, Korlantas Polri telah menyiapkan beberapa skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan secara fleksibel, disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Skema-skema tersebut meliputi:
- One Way Nasional: Sistem satu arah (one way) secara nasional akan diberlakukan mulai 6 April 2025, dimulai dari Gerbang Tol Kalikangkung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan dan mempercepat pergerakan kendaraan dari arah timur menuju Jakarta.
- Contraflow: Jika volume kendaraan meningkat signifikan, skema contraflow akan diaktifkan. Contraflow akan dimulai dari Km 70 hingga Km 47 Tol Jakarta-Cikampek, dengan potensi perpanjangan hingga Km 36 jika diperlukan. Skema ini memungkinkan penggunaan jalur berlawanan arah untuk menambah kapasitas jalan.
- Penggunaan Jalan Tol Fungsional: Tol Jakarta-Cikampek (Japek) 2 Selatan sepanjang 30 kilometer dari Sadang hingga Cibatu akan difungsikan untuk membantu mengurai kepadatan arus balik dari arah Bandung. Pembukaan jalan tol fungsional ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pemudik dan mengurangi beban jalan tol utama.
- One Way Lokal Tahap Dua: Jika terjadi lonjakan arus yang sangat tinggi, Korlantas akan memperpanjang one way lokal tahap dua, dari Km 246 sampai Km 188. Langkah ini akan diambil berdasarkan pemantauan dan analisis terhadap perkembangan arus lalu lintas secara real-time.
Irjen Agus menekankan pentingnya koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dalam implementasi rekayasa lalu lintas. Selain itu, pengelolaan lalu lintas di jalan arteri dan jalan nasional juga menjadi perhatian utama, terutama saat one way diberlakukan di jalan tol. Analisis mendalam terhadap bangkitan arus di jalan non-tol menjadi kunci untuk memastikan kelancaran lalu lintas secara keseluruhan.
Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, Korlantas Polri berharap dapat mengelola arus balik Lebaran 2025 dengan efektif, meminimalkan kemacetan, dan memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pemudik.