Masa Depan Pedro Acosta di KTM Diragukan: Kevin Schwantz Sarankan Cari Tim Lebih Kompetitif

Masa Depan Pedro Acosta di KTM Diragukan: Kevin Schwantz Sarankan Cari Tim Lebih Kompetitif

Spekulasi mengenai masa depan rider muda berbakat, Pedro Acosta, di tim KTM semakin santer terdengar. Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, bahkan memberikan saran krusial bagi Acosta: pertimbangkan untuk pindah ke tim yang lebih kompetitif.

Schwantz: Acosta Harus Manfaatkan Peluang

Schwantz, juara dunia GP500 tahun 1993, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perkembangan karir Acosta di KTM. Menurutnya, meskipun Acosta memiliki potensi besar, ia belum mampu meraih hasil maksimal bersama tim asal Austria tersebut. "Dia punya beberapa peluang menang tahun lalu, tapi tidak pernah berhasil," ujar Schwantz, seperti dikutip dari Crash.

Lebih lanjut, Schwantz menekankan pentingnya bagi Acosta untuk memanfaatkan setiap peluang yang datang, terutama jika kesempatan itu datang dari tim yang lebih kompetitif. "Saya pikir Pedro memiliki karir yang hebat di depannya. Ambil waktu dan pelajari apa yang bisa kamu dapatkan dari KTM, dan jika ada kesempatan untuk pindah ke motor yang lebih kompetitif, saya rasa pada usianya sekarang, dia harus memanfaatkan kesempatan itu," tegasnya.

Kontrak KTM dan Spekulasi Transfer

Acosta, yang baru berusia 20 tahun, saat ini terikat kontrak multi-tahun dengan KTM. Namun, performa tim yang kurang memuaskan di awal musim 2025, ditambah dengan isu krisis keuangan yang menghantui KTM, memicu spekulasi mengenai kemungkinan Acosta meninggalkan tim di akhir musim.

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Acosta tertarik untuk bergabung dengan tim VR46 Ducati, Honda, atau Pramac Yamaha. Schwantz mendukung penuh jika Acosta memutuskan untuk mengejar peluang tersebut. "Sebagai orang yang tidak pernah cukup berani untuk pindah ke tim lain, saya akan menyarankan itu sekarang," katanya.

Schwantz juga menceritakan pengalamannya sendiri yang gagal mencoba motor Yamaha dan Honda. Ia tidak ingin Acosta mengalami hal yang sama. "Saya rasa, mengingat usia muda Pedro, dan saya tahu KTM telah memberinya kesempatan hingga sejauh ini, tetapi jika dia merasa tidak ada perkembangan yang sesuai dengan arah yang dia inginkan, jika kontraknya sudah hampir habis, dan ada peluang untuk bergabung dengan tim yang bersaing di depan, saya rasa dia akan memanfaatkan kesempatan itu, karena tidak selalu ada kesempatan seperti itu," jelas Schwantz.

Performa KTM dan Posisi Acosta di Klasemen

Saat ini, KTM berada di posisi ketiga dalam klasemen konstruktor, hanya unggul satu poin dari Aprilia. Sementara itu, Acosta masih berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya dan berada di posisi ke-13 dalam klasemen pembalap dengan 16 poin.

Akankah Acosta mengikuti saran dari Kevin Schwantz dan mencari tim yang lebih kompetitif? Atau ia akan tetap setia bersama KTM dan berusaha membawa tim tersebut menuju kejayaan? Waktu yang akan menjawab.

Analisis Situasi

Saran dari Kevin Schwantz ini muncul di tengah situasi yang cukup kompleks bagi Pedro Acosta dan KTM. Meskipun Acosta adalah rider muda yang sangat menjanjikan, performa KTM di MotoGP 2025 belum cukup kompetitif untuk bersaing di papan atas. Krisis keuangan yang melanda KTM juga menambah ketidakpastian mengenai masa depan tim tersebut.

Keputusan untuk pindah tim bukanlah hal yang mudah bagi Acosta. Ia harus mempertimbangkan banyak faktor, termasuk potensi tim baru, dukungan teknis yang diberikan, dan tentu saja, stabilitas finansial tim tersebut. Namun, dengan usia yang masih muda dan potensi yang dimilikinya, Acosta memiliki waktu untuk membuat keputusan yang tepat dan mengamankan masa depannya di MotoGP.

Pilihan Tim yang Mungkin

Beberapa tim yang disebut-sebut tertarik untuk merekrut Acosta antara lain:

  • VR46 Ducati: Tim milik Valentino Rossi ini memiliki potensi besar dan didukung oleh pabrikan Ducati yang sangat kompetitif.
  • Honda: Meskipun sedang mengalami masa sulit, Honda memiliki sejarah panjang di MotoGP dan sumber daya yang besar untuk kembali bersaing di papan atas.
  • Pramac Yamaha: Tim satelit Yamaha ini seringkali memberikan kejutan dan memiliki hubungan yang baik dengan pabrikan Yamaha.

Pada akhirnya, keputusan berada di tangan Pedro Acosta. Ia harus mempertimbangkan semua faktor dan memilih tim yang paling sesuai dengan ambisi dan potensi yang dimilikinya.