Krisis Politik Korea Selatan Memuncak: Presiden Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Negara dalam Siaga Tinggi

Korea Selatan di Tengah Badai Politik: Pemakzulan Presiden Yoon Memicu Reaksi Keras dan Kekhawatiran Global

Korea Selatan kini berada dalam pusaran krisis politik yang mendalam setelah Mahkamah Konstitusi (MK) secara resmi memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol pada Jumat, 4 April 2025. Putusan yang disiarkan langsung di televisi ini memicu reaksi beragam di seluruh negeri, dengan pendukung Yoon larut dalam kesedihan sementara para penentangnya bersorak gembira.

Delapan hakim MK secara bulat memutuskan bahwa Yoon telah melanggar konstitusi, mengakhiri masa jabatannya di tengah kontroversi yang meluas. Pemakzulan ini mengharuskan Korea Selatan untuk menggelar pemilihan presiden baru dalam waktu 60 hari ke depan, menambah ketidakpastian politik yang sudah mencengkeram negara tersebut.

Akar Krisis: Deklarasi Darurat Militer dan Tuduhan Pemberontakan

Konflik politik ini mencapai puncaknya setelah Yoon mengumumkan deklarasi darurat militer pada 3 Desember 2024. Tindakan ini dianggap oleh parlemen sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintahan sipil, yang berujung pada pengerahan tentara bersenjata ke gedung parlemen. Yoon kemudian ditangkap atas tuduhan pemberontakan sebagai bagian dari kasus pidana terpisah, yang semakin memperburuk situasi.

MK Korsel menyatakan bahwa tindakan Yoon memiliki dampak negatif yang serius terhadap tatanan konstitusional negara. Putusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dan demonstrasi yang meluas di seluruh Korea Selatan.

Reaksi Publik: Sorak Sorai dan Air Mata

Pengumuman pemakzulan disambut dengan sorak sorai dan luapan kegembiraan oleh para pengunjuk rasa anti-Yoon. Mereka melompat, berjabat tangan, dan berpelukan, merayakan apa yang mereka anggap sebagai kemenangan demokrasi. Di sisi lain, para pendukung Yoon berkumpul di luar kediamannya, berteriak, mengumpat, dan menangis, menunjukkan kesetiaan mereka kepada pemimpin yang kontroversial itu.

Tragisnya, setidaknya dua pendukung setia Yoon, seorang pria berusia 70-an dan seorang wanita berusia 50-an, meninggal dunia setelah membakar diri sebagai bentuk protes atas pemakzulan tersebut. Kejadian ini menjadi simbol polarisasi yang mendalam di masyarakat Korea Selatan.

Siaga Keamanan dan Peringatan Internasional

Menjelang putusan pemakzulan, polisi Korea Selatan menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi. Seluruh pasukan kepolisian dikerahkan, gedung pengadilan dibarikade dengan kendaraan, dan tim operasi khusus ditempatkan di sekitarnya untuk mengantisipasi potensi kerusuhan.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Rusia, dan China, telah mengeluarkan peringatan kepada warga negara mereka untuk menghindari demonstrasi terkait dengan putusan pemakzulan Yoon, menunjukkan kekhawatiran akan potensi instabilitas.

Kekosongan Kepemimpinan dan Krisis Ganda

Korea Selatan telah mengalami kekosongan kepemimpinan selama empat bulan sejak Yoon mengumumkan darurat militer. Situasi ini diperburuk oleh upaya kubu oposisi di parlemen untuk memakzulkan presiden sementara pengganti Yoon, meskipun upaya ini kemudian dibatalkan oleh pengadilan.

Kekosongan kepemimpinan ini terjadi di tengah serangkaian krisis dan tantangan, termasuk bencana penerbangan dan kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Selain itu, Korea Selatan juga menghadapi tarif 25 persen atas ekspor ke sekutu utamanya, Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan pungutan timbal balik global.

Masa Depan yang Tidak Pasti

Yoon saat ini masih harus menghadapi persidangan pidana terpisah atas tuduhan pemberontakan terkait dengan upaya darurat militer. Meskipun telah dibebaskan dari tahanan, masa depannya masih belum pasti.

Pemakzulan Yoon Suk Yeol menandai babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan. Negara ini kini menghadapi tantangan besar untuk mengatasi polarisasi politik, memulihkan stabilitas, dan menghadapi berbagai krisis ekonomi dan sosial yang mendera. Pemilihan presiden yang akan datang akan menjadi momen penting yang akan menentukan arah masa depan Korea Selatan.

  • Daftar kejadian penting:
    • Deklarasi darurat militer oleh Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024
    • Penangkapan Yoon atas tuduhan pemberontakan
    • Putusan Mahkamah Konstitusi memakzulkan Yoon Suk Yeol pada 4 April 2025
    • Kematian dua pendukung Yoon akibat bakar diri
    • Peningkatan status siaga keamanan oleh polisi
    • Peringatan perjalanan dari negara-negara asing