Monsinyur Petrus Turang, Uskup Emeritus Agung Kupang, Berpulang di Jakarta

Monsinyur Petrus Turang, Uskup Emeritus Agung Kupang, Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Penyakit

Jakarta, 4 Mei 2025 - Kabar duka menyelimuti umat Katolik Keuskupan Agung Kupang. Uskup Emeritus, Monsinyur (Mgr) Petrus Turang, telah berpulang di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (4/5/2025) pukul 05.20 WIB atau 06.20 WITA. Kepergian tokoh agama yang disegani ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan seluruh umat yang pernah merasakan sentuhan pastoralnya.

Informasi mengenai wafatnya Mgr. Petrus Turang dikonfirmasi oleh Yoseph S. Meko (52), mantan sopir sekaligus orang dekat mendiang. Menurut Yoseph, Uskup Emeritus telah menjalani perawatan intensif di RS Pondok Indah selama kurang lebih satu bulan terakhir akibat komplikasi sejumlah penyakit serius.

"Bapa Uskup dirawat selama sebulan di RS Pondok Indah Jakarta. Jadi terakhir ini sakit komplikasi jantung, paru-paru, dan ginjal," ungkap Yoseph dengan nada sedih saat dihubungi di Kupang.

Sebelumnya, Mgr. Petrus Turang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan, ia telah menjalani tindakan medis pemasangan ring jantung beberapa kali.

"Sebelum menjadi Emeritus, Bapa Uskup sudah ada penyakit jantung dan ada pasang ring sekitar dua ring dan setelah itu ditambah satu ring lagi, jadi ada tiga ring," lanjut Yoseph, mengenang sosok pemimpin yang dekat di hatinya.

Yoseph menambahkan bahwa Mgr. Petrus Turang telah beberapa kali keluar masuk rumah sakit sejak bulan Januari. Kondisinya kemudian mengharuskan dirujuk ke RS Pondok Indah pada bulan Maret untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif. Sayangnya, setelah menjalani perawatan selama sebulan, kondisi kesehatan beliau terus menurun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Prosesi Pemakaman dan Penghormatan Terakhir

Saat ini, jenazah Mgr. Petrus Turang disemayamkan sementara di Katedral Jakarta untuk memberikan kesempatan kepada para pelayat memberikan penghormatan terakhir. Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Kupang pada hari Sabtu (5/4/2025) menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

"Jenazah akan tiba besok di Kargo Bandara El Tari Kupang dengan pesawat Garuda kurang lebih pukul 11.00 Wita," jelas Yoseph.

Kedatangan jenazah di Kupang akan disambut dengan upacara penyambutan dan penghormatan terakhir dari pihak Keuskupan Agung Kupang, keluarga, dan umat Katolik. Prosesi pemakaman akan diumumkan lebih lanjut oleh pihak keuskupan setelah jenazah tiba di Kupang.

Kepergian Mgr. Petrus Turang merupakan kehilangan besar bagi Gereja Katolik di Indonesia, khususnya bagi Keuskupan Agung Kupang. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang sederhana, dekat dengan umat, dan memiliki dedikasi tinggi dalam pelayanan. Jasa-jasa dan teladan yang ditinggalkan Mgr. Petrus Turang akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi seluruh umat.

Riwayat Singkat Mgr. Petrus Turang

Mgr. Petrus Turang adalah seorang tokoh agama Katolik yang dikenal luas di Nusa Tenggara Timur (NTT). Beliau lahir pada tanggal 23 Februari 1947, di Ruteng, Manggarai, Flores. Ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 29 Juli 1974. Pada tanggal 10 Oktober 1997, beliau diangkat menjadi Uskup Agung Kupang oleh Paus Yohanes Paulus II. Mgr. Petrus Turang menjabat sebagai Uskup Agung Kupang hingga memasuki masa pensiun (Emeritus) pada tanggal 2019. Selama masa kepemimpinannya, Mgr. Petrus Turang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan iman umat Katolik dan pembangunan sosial di wilayah Keuskupan Agung Kupang.