Ancaman Bus Pariwisata Ilegal di Musim Mudik Lebaran: Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan
Ancaman Bus Pariwisata Ilegal di Musim Mudik Lebaran: Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan
Musim mudik Lebaran kerap diiringi peningkatan penggunaan transportasi, termasuk bus pariwisata. Namun, di balik antusiasme perjalanan pulang kampung, potensi bahaya mengintai para pemudik akibat maraknya bus pariwisata ilegal atau tidak laik jalan. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat banyaknya program mudik gratis yang memanfaatkan bus pariwisata sebagai moda transportasi. Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menyoroti kurangnya ramp check pada bus-bus pariwisata yang digunakan untuk program mudik gratis.
Djoko mengungkapkan, penghematan anggaran menjadi salah satu penyebab minimnya pengawasan terhadap kelaikan bus pariwisata. "Kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk ramp check berpotensi menimbulkan risiko keselamatan pemudik," tegas Djoko dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (5/3/2025). Ia menekankan pentingnya pemeriksaan kelaikan jalan (ramp check) secara rutin, baik di pool bus maupun lokasi wisata, untuk memastikan seluruh armada dalam kondisi prima dan layak beroperasi. Hal ini krusial mengingat perjalanan mudik seringkali menempuh jarak jauh dan waktu tempuh yang lebih lama dibandingkan kondisi normal.
Lebih lanjut, Djoko mendesak pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi mengenai bahaya menggunakan bus pariwisata ilegal. Risiko yang dihadapi bukan hanya kerusakan kendaraan di tengah perjalanan, tetapi juga ketidakjelasan asuransi dan tanggung jawab terhadap keselamatan penumpang jika terjadi kecelakaan. "Penyelenggara mudik, termasuk event organizer (EO), harus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemudik. Mereka wajib memastikan bus yang digunakan telah lolos ramp check dan memiliki izin resmi," jelasnya. Kejelasan mengenai legalitas armada dan kualifikasi pengemudi menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Untuk perjalanan jarak jauh, Djoko menyarankan agar disediakan dua orang pengemudi untuk meminimalisir kelelahan dan meningkatkan keamanan perjalanan.
Ciri-ciri bus pariwisata yang telah lolos ramp check, lanjut Djoko, biasanya ditandai dengan logo ramp check yang terpasang di kaca depan kendaraan. Pemudik diimbau untuk teliti dan memastikan keberadaan logo tersebut sebelum menaiki bus. Ketidaktahuan pemudik mengenai kondisi bus yang akan digunakan bisa berujung pada pengalaman mudik yang buruk bahkan berpotensi fatal. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pengecekan informasi menjadi kunci utama untuk menghindari potensi risiko kecelakaan akibat penggunaan bus pariwisata ilegal.
Pemerintah dan penyelenggara mudik memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan keselamatan pemudik. Langkah-langkah konkrit seperti pengawasan ketat, sosialisasi yang masif, dan sanksi tegas terhadap operator bus pariwisata ilegal perlu segera diimplementasikan. Prioritas utama adalah memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik agar perjalanan mudik Lebaran dapat dilalui dengan selamat dan penuh suka cita.
Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Ramp check rutin: Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk melakukan ramp check secara berkala pada bus pariwisata.
- Sosialisasi bahaya: Sosialisasi masif mengenai bahaya menggunakan bus pariwisata ilegal perlu dilakukan kepada masyarakat.
- Tanggung jawab penyelenggara: Penyelenggara mudik, termasuk EO, harus bertanggung jawab atas keselamatan pemudik dan memastikan bus yang digunakan laik jalan dan memiliki izin resmi.
- Dua pengemudi untuk perjalanan jauh: Disarankan untuk menyediakan dua pengemudi untuk perjalanan jarak jauh guna mencegah kelelahan pengemudi.
- Periksa logo ramp check: Pemudik diimbau untuk memeriksa logo ramp check pada kaca depan bus sebelum menaiki kendaraan.