Solidaritas Kemanusiaan: Indonesia Ulurkan Bantuan Rp22,6 Miliar untuk Korban Gempa Myanmar

Indonesia Salurkan Bantuan Kemanusiaan Signifikan ke Myanmar Pasca Gempa Dahsyat

Indonesia menunjukkan komitmennya dalam membantu negara-negara tetangga yang dilanda bencana dengan memberikan bantuan kemanusiaan senilai Rp22,6 miliar kepada Myanmar, yang baru-baru ini diguncang gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo pada 28 Maret 2025. Bantuan ini disalurkan secara resmi melalui Tim Bantuan Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, sebagai wujud solidaritas dan dukungan kepada rakyat Myanmar yang terdampak.

"Total bantuan logistik yang dikirimkan dari Indonesia mencapai 143 ton, dengan nilai keseluruhan mencapai Rp22,6 miliar atau setara dengan USD 1,3 juta. Bantuan ini meliputi berbagai kebutuhan mendesak seperti bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis, dan perlengkapan penunjang pengungsian yang sangat dibutuhkan oleh para korban," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI pada hari Jumat, 4 April 2025.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan pada hari Kamis, 3 April 2025, di Bandara Naypyitaw, Myanmar. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Mr. Soe Kyi, Deputy Minister of Social Welfare Relief and Resettlement, yang mewakili pemerintah Myanmar. Dalam acara penyerahan tersebut, perwakilan pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan dari rakyat Indonesia kepada para korban gempa di Myanmar, serta sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dalam penanggulangan bencana di antara negara-negara anggota ASEAN.

Pemerintah Myanmar menyampaikan apresiasi yang mendalam atas bantuan yang diberikan oleh rakyat Indonesia. Bantuan ini dinilai sangat berarti dan akan sangat membantu dalam meringankan beban para korban gempa yang saat ini tengah berjuang untuk bangkit kembali.

Tim Gabungan Indonesia Diterjunkan untuk Bantu Evakuasi dan Pencarian

Selain bantuan material, Indonesia juga menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur penting, termasuk perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Kesehatan dengan Emergency Medical Team (EMT), dan Kementerian Luar Negeri. Tim ini bertugas untuk memberikan bantuan langsung di lapangan, termasuk melakukan pertolongan pertama, evakuasi, dan pencarian korban yang masih hilang.

"Tim dari Indonesia akan bergabung dengan tim-tim dari negara lain yang juga mengirimkan tim USAR (Urban Search and Rescue) untuk membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban gempa bumi di Myanmar," jelas Kementerian Luar Negeri RI.

Dampak Gempa Bumi dan Upaya Evakuasi WNI

Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar telah menyebabkan kerusakan yang signifikan dan menelan banyak korban jiwa. Hingga saat ini, dilaporkan sekitar 2.886 orang tewas, 4.636 orang terluka, dan 351 orang dinyatakan hilang. Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan oleh tim-tim gabungan dari berbagai negara.

Tim Indonesia juga telah berupaya mengevakuasi 5 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon. Di antara kelima WNI tersebut, empat di antaranya merupakan kelompok rentan yang membutuhkan perhatian khusus.

Kehadiran Pejabat Tinggi dalam Penyerahan Bantuan

Acara penyerahan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar tersebut turut dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, dan anggota Komisi VIII DPR RI, yang menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah Indonesia dalam membantu korban bencana di Myanmar.

Diharapkan bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan membantu proses pemulihan pasca gempa di Myanmar. Solidaritas dan kerja sama antar negara sangat penting dalam menghadapi tantangan bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.