Gejala Asam Lambung Naik: Lebih dari Sekedar Nyeri Dada
Gejala Asam Lambung Naik: Lebih dari Sekedar Nyeri Dada
Gangguan pencernaan akibat asam lambung naik, atau yang secara medis dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), seringkali diasosiasikan dengan nyeri dada. Namun, Dr. Joseph Murray, seorang ahli gastroenterologi terkemuka yang meneliti gangguan esofagus, mengungkapkan bahwa gejala GERD jauh lebih beragam dan kompleks daripada yang selama ini dipahami. Banyak individu yang mengalami gejala-gejala yang tidak disadari sebagai indikasi asam lambung naik, menunda penanganan hingga kondisi memburuk. Berikut beberapa manifestasi GERD yang perlu diwaspadai:
Gejala-gejala GERD yang Sering Terabaikan:
-
Nyeri Dada yang Menyesatkan: Nyeri dada memang merupakan gejala umum GERD, seringkali muncul setelah makan dan terasa seperti sensasi terbakar (heartburn). Namun, penting untuk membedakannya dengan nyeri dada akibat serangan jantung. Dr. Murray menekankan bahwa banyak pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) dengan nyeri dada parah, menganggapnya serangan jantung, padahal sebenarnya adalah refluks asam. Perbedaannya terletak pada gejala penyerta; serangan jantung biasanya disertai sesak napas dan tekanan pada dada, lengan, atau leher, yang tidak selalu ditemukan pada kasus GERD.
-
Produksi Air Liur Berlebihan: Salah satu gejala yang kurang disadari adalah peningkatan produksi air liur secara signifikan setelah makan. Kelenjar saliva bekerja keras merespon iritasi di tenggorokan akibat asam lambung yang naik, menghasilkan air liur dalam jumlah banyak sebagai upaya untuk menetralisir dan membersihkan iritasi tersebut.
-
Gangguan Pernapasan: Asam lambung yang naik dapat memicu masalah pernapasan, terutama saat berbaring. Dalam posisi ini, asam dapat merangsang saluran pernapasan, mengakibatkan suara siulan atau kesulitan bernapas. Dr. Murray menjelaskan bahwa asam yang naik ke kerongkongan dapat memicu refleks yang menyebabkan sesak napas.
-
Sensasi Aneh di Perut dan Tenggorokan: Banyak penderita GERD merasakan sensasi aneh seperti makanan yang kembali naik dari perut ke kerongkongan, bukan berupa muntahan, tetapi lebih seperti sensasi merayap dari tenggorokan menuju mulut belakang. Hal ini merupakan tanda adanya refluks asam.
-
Bersendawa yang Sering: Bersendawa yang sering dan berlebihan bisa menjadi indikasi bahwa isi lambung kembali ke kerongkongan, merupakan salah satu ciri khas GERD.
-
Rasa Pahit di Mulut: Studi dari American Journal of Medicine menunjukkan bahwa cairan lambung yang naik ke kerongkongan dapat meninggalkan rasa asam atau pahit di tenggorokan, terutama setelah makan.
-
Sensasi Mengganjal di Tenggorokan: Sensasi mengganjal di tenggorokan, terutama jika disertai gejala lainnya, patut dicurigai sebagai gejala GERD. Namun, perlu diingat bahwa hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti debu atau iritasi.
-
Kesulitan Menelan (Disfagia): Dalam kasus GERD yang kronis dan tidak tertangani, asam lambung yang naik secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kerongkongan, menyebabkan penyempitan dan kesulitan menelan makanan.
Kesimpulannya, mengenali berbagai gejala GERD sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai dan mencegah komplikasi jangka panjang.