Tim SAR Indonesia Berhasil Evakuasi Lima Jenazah Korban Gempa Myanmar dalam Dua Hari
Tim SAR Indonesia Temukan Lima Korban Meninggal dalam Dua Hari di Myanmar
Tim Search and Rescue (SAR) dari Indonesia yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan untuk Myanmar telah berhasil mengevakuasi lima jenazah korban gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu. Keberhasilan ini dicapai hanya dalam dua hari sejak tim mulai bertugas di lokasi bencana.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengungkapkan bahwa tim USAR (Urban Search and Rescue) Indonesia, yang diterjunkan langsung setelah Hari Raya Idul Fitri (31 Maret 2025), telah bekerja keras di tengah reruntuhan bangunan. "Tim USAR kita sudah dua hari bertugas dan alhamdulillah berhasil menemukan korban yang tertimbun," ujar Suharyanto.
Pada hari pertama operasi pencarian, tim berhasil menemukan tiga jenazah. Kemudian, di hari kedua, tim kembali menemukan dua jenazah yang juga tertimbun di bawah puing-puing bangunan. "Dengan segala upaya dan perjuangan, dalam dua hari ini tim berhasil menemukan lima korban," imbuh Suharyanto.
Suharyanto, yang juga berada di Myanmar bersama delegasi pemerintah Indonesia yang terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, perwakilan Komisi VIII DPR RI Muhammad Husni, perwakilan Kementerian Luar Negeri, dan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), memastikan bahwa koordinasi dengan pemerintah Myanmar berjalan dengan baik. Delegasi ini mengantarkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia.
Delegasi juga meninjau langsung lokasi penemuan jenazah di area perumahan pegawai negeri sipil yang terdampak parah akibat gempa. Selain itu, mereka mengunjungi posko tempat tim kemanusiaan Indonesia beroperasi.
Kepala BNPB juga memberikan arahan kepada tim Emergency Medical Team (EMT) yang turut serta dalam misi kemanusiaan ini. "Tim EMT akan bertugas selama 30 hari ke depan, dan semua persiapan terkait lokasi tugas dan posko telah disiapkan. Lokasi penugasan berjarak sekitar 20 menit dari posko," jelas Suharyanto. Ia juga menekankan pentingnya tim EMT untuk segera meninjau lokasi penugasan dan mulai mempersiapkan rumah sakit lapangan.
Satgas Kemanusiaan Indonesia juga diminta untuk melakukan evaluasi menyeluruh setelah setiap kali menyelesaikan tugas, guna meningkatkan efektivitas operasi di masa mendatang.
Fokus Utama Tim Kemanusiaan Indonesia di Myanmar
Fokus utama tim kemanusiaan Indonesia di Myanmar adalah:
- Pencarian dan penyelamatan korban: Prioritas utama adalah menemukan dan mengevakuasi korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.
- Pelayanan medis darurat: Tim EMT bertugas memberikan pelayanan medis darurat kepada korban luka-luka akibat gempa.
- Koordinasi dengan otoritas setempat: Tim terus berkoordinasi dengan pemerintah Myanmar untuk memastikan operasi berjalan lancar dan efektif.
- Evaluasi berkala: Melakukan evaluasi setelah setiap tugas untuk meningkatkan kinerja tim di masa mendatang.