Pengakuan John Cena tentang Perjuangan Melawan Kanker Kulit: Pentingnya Perlindungan Sinar Matahari

John Cena Ungkap Pengalaman Melawan Kanker Kulit dan Pentingnya Sunscreen

Aktor Hollywood dan bintang WWE, John Cena, baru-baru ini membuka diri tentang pengalamannya didiagnosis dengan kanker kulit. Pengakuan ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan kulit dari paparan sinar matahari, terutama bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan.

Cena mengungkapkan bahwa selama masa pertumbuhannya di Massachusetts dan bahkan setelah pindah ke Florida, ia tidak pernah secara rutin menggunakan sunscreen. Ia mengakui bahwa ia merasa kebal terhadap masalah kulit dan tidak menyadari risiko yang ditimbulkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan.

"Saya keras kepala dan berpikir masalah itu tidak akan pernah menimpa saya," ujarnya, seperti dikutip dari 7news. "Dan itu adalah salah satu hal di mana saya terpapar banyak sinar matahari dengan perlindungan yang minimal dan mengalami itu."

Pengalaman ini mendorong Cena untuk lebih rutin melakukan pemeriksaan kulit dengan dokter kulit. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan bintik kanker di dada kanannya yang kemudian diangkat. Sayangnya, setahun kemudian, bintik kanker lainnya muncul di dekat bahunya.

"Setahun kemudian, saya kembali ke dokter dan mengangkat bintik lainnya di dekat bahu kanan. Bintik itu muncul seperti bintik putih di sisi dada dan bahu saya," jelas Cena.

Sejak saat itu, Cena menjadi lebih sadar akan pentingnya melindungi kulitnya dari sinar matahari. Ia kini rutin menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi sebagai bagian dari perawatan kulit hariannya.

"Itu adalah sesuatu yang harus Anda lakukan untuk menjaga diri untuk waktu yang lebih lama," tegasnya.

Gejala Kanker Kulit yang Sering Diabaikan

Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa gejala kanker kulit yang seringkali diabaikan. Mengenali gejala-gejala ini dapat membantu deteksi dini dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Perubahan pada Tahi Lalat: Tahi lalat yang bersifat kanker seringkali memiliki ciri khas yang membedakannya dari tahi lalat normal, seperti:
    • Asimetri: Tahi lalat tidak simetris.
    • Batas tidak jelas: Batas tahi lalat tidak jelas atau kabur.
    • Warna tidak merata: Tahi lalat memiliki corak warna coklat, hitam, putih, merah, biru, atau abu-abu.
    • Diameter besar: Diameter tahi lalat lebih besar dari 6 mm.
    • Perubahan: Tahi lalat mengalami perubahan dan berkembang dari waktu ke waktu.
  • Kulit Gatal atau Muncul Bercak: Muncul bercak atau lesi yang terasa sangat gatal. Jika bercak tersebut mengeluarkan cairan, berdarah, atau mulai terlihat berbeda, segera periksakan ke dokter.
  • Kulit Bersisik: Kanker kulit dapat muncul berupa kulit yang bersisik. Bercak tersebut mungkin terasa kasar saat disentuh, dan tidak kunjung membaik meski sudah dioleskan krim. Warnanya juga kerap berbeda dengan kulit bagian lain.
  • Luka yang Tidak Kunjung Sembuh: Kanker kulit juga dapat muncul berupa bercak merah atau pink yang tidak kunjung hilang.
  • Perubahan pada Kuku Tangan dan Kaki: Muncul bintik-bintik atau garis-garis hitam serta perubahan warna di bawah kuku. Segera periksakan ke dokter untuk memastikan bukan infeksi jamur atau kondisi yang lebih serius.

Kisah John Cena adalah pengingat yang kuat bahwa kanker kulit dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau gaya hidup. Dengan meningkatkan kesadaran tentang gejala kanker kulit dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang yang kita cintai.