Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza, Puluhan Warga Sipil Tewas, Diduga Tempat Perlindungan

Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza, Puluhan Warga Sipil Tewas, Diduga Tempat Perlindungan

Gaza, Palestina - Sebuah serangan udara Israel menghantam Sekolah Dar al-Arqam di lingkungan Al-Tuffah, timur laut Kota Gaza, pada hari Jumat (4/4/2025), menewaskan sedikitnya 31 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sekolah tersebut digunakan sebagai tempat penampungan bagi warga sipil yang mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung.

Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyatakan bahwa lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut, dan beberapa orang masih hilang, termasuk seorang wanita hamil yang mengandung anak kembar. Tim penyelamat terus melakukan pencarian di reruntuhan untuk menemukan korban selamat atau jasad yang tertimbun.

Insiden ini menambah daftar panjang jatuhnya korban sipil dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama. Serangan terhadap fasilitas pendidikan dan tempat perlindungan semakin meningkatkan kekhawatiran tentang pelanggaran hukum humaniter internasional.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan "pusat komando dan kendali Hamas" yang beroperasi di wilayah Kota Gaza. Mereka berdalih bahwa pusat komando tersebut digunakan oleh teroris untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF. Namun, militer Israel belum dapat memastikan apakah serangan tersebut mengenai sekolah secara langsung.

Klaim Israel ini dibantah keras oleh Hamas, yang mengecam serangan itu sebagai tindakan genosida dan menuduh Israel sengaja menargetkan warga sipil tak berdosa. Hamas menegaskan bahwa sekolah tersebut hanya menampung pengungsi dan tidak ada aktivitas militer di sana.

Konflik di Jalur Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Sebagai tanggapan, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza, yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas. Lebih dari 50.523 warga Palestina tewas dan ratusan ribu lainnya terluka dalam serangan Israel.

Gencatan senjata sempat berlaku pada Januari 2025, tetapi gagal dipertahankan dan berakhir pada 18 Maret 2025. Sejak saat itu, Israel kembali meningkatkan serangan ke Gaza, dan lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas.

Komunitas internasional telah mengecam keras serangan terhadap sekolah di Gaza dan menyerukan penyelidikan independen untuk menentukan apakah hukum humaniter internasional telah dilanggar. PBB dan organisasi hak asasi manusia telah berulang kali menyerukan penghentian segera permusuhan dan perlindungan warga sipil.