Euforia Lebaran: Kediaman Jokowi di Solo Jadi Magnet Wisata Dadakan, Ribuan Pengunjung Antusias Bersalaman
Euforia Lebaran: Kediaman Jokowi di Solo Jadi Magnet Wisata Dadakan
Momentum libur Lebaran tahun ini menghadirkan fenomena unik di Kota Solo. Kediaman Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, yang terletak di kawasan Sumber, menjadi daya tarik wisata dadakan. Ribuan masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong mendatangi kediaman pribadi mantan Walikota Solo tersebut, bukan untuk berunjuk rasa, melainkan untuk bersalaman dan mengabadikan momen bersama sang tokoh.
Pemandangan antrean panjang di depan rumah Jokowi menjadi potret yang menghiasi suasana Lebaran di Solo. Sejak hari kedua Lebaran, arus pengunjung terus meningkat, bahkan mencapai angka lebih dari 1.500 orang per hari. Ajudan Presiden, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat untuk bertemu Jokowi sangat tinggi. "Jumlahnya mencapai 1.500-an lebih," ujarnya.
Membeludaknya Pengunjung di Hari Lebaran
Menurut pantauan, pada hari pertama Lebaran, mayoritas pengunjung merupakan warga sekitar Sumber. Namun, seiring berjalannya waktu, kedatangan warga dari luar Soloraya semakin mendominasi. Pada hari ketiga Lebaran, jumlah pengunjung melonjak signifikan. Diduga, setelah bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara, masyarakat memanfaatkan momen libur untuk berkunjung ke rumah Jokowi.
Antrean panjang mulai terlihat sejak pukul 07:30 WIB dan terus mengular hingga menjelang waktu Salat Dzuhur. Pihak keamanan, yang terdiri dari Paspampres dan Kepolisian, terpaksa membubarkan antrean menjelang waktu Maghrib. Kompol Syarif mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan waktu kunjungan, menghindari datang terlalu pagi atau terlalu malam. "Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin datang ke rumah Pak Jokowi agar disesuaikan waktunya, jangan terlalu malam dan jangan terlalu pagi. InsyaAllah, bapak pasti akan berkenan menerima warga untuk bersalaman dan berfoto," kata Syarif.
Kisah Pengunjung: Dari Penggemar Berat hingga Keinginan yang Terwujud
Salah seorang pengunjung, Levika (28) asal Tangerang, datang bersama keluarga besarnya. Ia mengungkapkan bahwa ibunya adalah penggemar berat Jokowi, sehingga mereka sengaja datang ke Solo untuk mewujudkan keinginan sang ibu. "Ibu saya fans berat, sama nenek. Jadi kami mau menyenangkan orang tua. Kami sengaja pengin ketemu Pak Jokowi, sudah di Solo 3 hari," ungkapnya.
Levika, yang tengah hamil, juga mengaku ingin dipeluk oleh Jokowi. Meskipun keinginannya belum terwujud, ia merasa bahagia bisa bersalaman dan berfoto bersama sang idola. "Tadi di dalam salim foto. Bahagia sih sudah bisa salim. Ngidam juga, pengennya tadi peluk tapi tidak bisa," tuturnya.
Respon Pemerintah dan Potensi Wisata
Fenomena "Wisata Jokowi" ini menarik perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. Ia bahkan menyebut kediaman Jokowi sebagai destinasi wisata baru di Kota Solo. "Saya ke sini ingin membuktikan, waktu di retret itu kata Wali Kota Solo ada destinasi wisata favorit baru, namanya 'Wisata Jokowi'. Ternyata ke sini benar, ada 'Wisata Jokowi'. Warga dari berbagai daerah datang ke sini," ujar Bima.
Kehadiran Jokowi di tengah masyarakat, khususnya saat momen Lebaran, menunjukkan kedekatan emosional antara pemimpin dan rakyatnya. Fenomena ini juga membuka potensi baru bagi pengembangan pariwisata di Kota Solo, dengan menjadikan kediaman Jokowi sebagai salah satu daya tarik wisata yang unik dan menarik.
Berikut adalah poin-poin penting dari fenomena "Wisata Jokowi" ini:
- Kediaman Jokowi menjadi daya tarik wisata dadakan di Solo.
- Ribuan pengunjung datang setiap hari untuk bersalaman dan berfoto.
- Pengunjung berasal dari berbagai daerah, tidak hanya Soloraya.
- Fenomena ini menarik perhatian pemerintah dan membuka potensi wisata baru.
- Kedekatan Jokowi dengan masyarakat menjadi faktor utama daya tarik.
Fenomena "Wisata Jokowi" ini menjadi bukti bahwa sosok seorang pemimpin dapat menjadi magnet bagi masyarakat. Kedekatan dan keramahan Jokowi menjadi daya tarik utama bagi ribuan orang yang rela antre berjam-jam hanya untuk bersalaman dan mengabadikan momen bersamanya.