Ancaman Hujan Ekstrem di Jakarta: Pemprov DKI Siapkan Modifikasi Cuaca dan Imbau Kewaspadaan Warga
Ancaman Hujan Ekstrem di Jakarta: Pemprov DKI Siapkan Modifikasi Cuaca dan Imbau Kewaspadaan Warga
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan peringatan serius kepada masyarakat Jakarta terkait potensi curah hujan yang sangat tinggi diperkirakan terjadi pada periode 11 hingga 20 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul peninjauan langsung Gubernur terhadap warga yang terdampak banjir di GOR Otista, Jakarta Timur, pada Rabu (5/3/2025). Pramono menekankan pentingnya kewaspadaan warga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini.
"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi selama sepuluh hari ke depan, mulai 11 hingga 20 Maret," ujar Pramono. Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi telah dan akan terus memantau perkembangan situasi cuaca secara intensif melalui koordinasi dengan BMKG. Kepada warga yang masih berada di pengungsian pasca banjir, Gubernur memberikan kebebasan memilih untuk kembali ke rumah masing-masing atau tetap berada di tempat penampungan sementara. Namun, ia mengingatkan bahwa durasi waktu yang cukup panjang hingga 10 hari ke depan perlu menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Pramono, tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan dan informasi terkini kepada para pengungsi.
Strategi Mitigasi Bencana
Sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi bencana akibat hujan ekstrem tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OM). Operasi ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jakarta dengan mengarahkan awan hujan ke laut. "Rencana operasi modifikasi cuaca akan berlangsung selama lima hari, dan diperkirakan akan dimulai paling cepat Kamis, 6 Maret 2025," jelas Pramono. Langkah ini merupakan salah satu upaya proaktif pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif hujan lebat terhadap warga Jakarta. Selain modifikasi cuaca, pemerintah juga akan melakukan berbagai langkah lainnya, seperti peningkatan kapasitas pompa air, pembersihan saluran drainase, serta peningkatan kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana.
Imbauan Kewaspadaan dan Jaminan Dukungan Pemerintah
Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah antisipatif, Gubernur Pramono Anung kembali mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak lengah. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan genangan. "Kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga sangat penting, bukan berarti harus panik, namun tetap siaga dan mengikuti arahan dari pemerintah," tegasnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Pramono, berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga yang terdampak, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia untuk membantu masyarakat. Semua upaya ini dilakukan demi memastikan keamanan dan keselamatan warga Jakarta menghadapi ancaman cuaca ekstrem tersebut.
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak.
- Pramono Anung menginstruksikan aparat pemerintahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
- Pemprov Jakarta akan melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah banjir.
- Operasi modifikasi cuaca ini direncanakan berlangsung selama lima hari dan paling lama dimulai pada Kamis (6/3/2025).
- BMKG memprediksi curah hujan tinggi di Jakarta pada 11-20 Maret 2025.